Ia juga menambahkan bahwa kehidupan ekonomi Arsin sebelumnya tidak mencerminkan sosok yang kaya raya. Bahkan, jauh dari apa yang kini ia miliki setelah menjabat sebagai kepala desa. Warga Desa Kohod mengenal Arsin sebagai bagian dari masyarakat pesisir Tangerang dengan kondisi ekonomi yang biasa saja.
“Warga tahu betul kondisi ekonominya dulu. Baru setelah menjabat sebagai Kades Kohod, hartanya mulai meningkat pesat,” ujarnya.
Henri juga mengungkapkan bahwa sejak tahun 2003, Arsin sudah mulai berulah saat dirinya menjabat sebagai Sekretaris Desa Kohod. Selain itu, ia juga dikenal sebagai calo tanah yang sering berurusan dengan berbagai pihak untuk transaksi jual beli tanah.
“Dulu saat masih Sekdes di tahun 2003, dia juga sering jadi calo tanah. Sekarang rumahnya ada beberapa dan bahkan punya dua istri,” lanjut Henri.
Klaim Arsin yang mengaku pernah menjadi Direktur Bank DKI ini pun semakin menuai kontroversi di tengah masyarakat. Fakta-fakta yang mulai terungkap membuat publik mempertanyakan kebenaran dari pernyataan tersebut. Apakah benar Kades Kohod memiliki latar belakang sebagai direksi bank ternama, atau hanya seorang calo yang berhasil memperkaya diri setelah menjabat?