Example floating
Example floating
Kabar Daerah

Jamasan Pusaka Tak Lekang Digerus Zaman

×

Jamasan Pusaka Tak Lekang Digerus Zaman

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

tradisi-jamasan-pusaka-8

Foto : Mbah witanto sesepu Desa Baleturi Kecamatan Prambon , Nganjuk yang masih dipercaya oleh pecinta benda pusaka peninggalan nenenk moyang untuk memandikan sebagai ritual tahunan di bulan Suro.

NGANJUK,MEMO.CO.ID – Sepanjang perjalanan kisah babat tanah jawa dimasa kejayaan agama Hindu dan Budha, ada peninggalan benda bersejarah yang melegenda khususnya dikalangan masyarakat kaum animisme dan dinamisme. Benda bersejarah tersebut adalah pusaka berupa keris hasil karya para empu ditanah jawa. Sakral dan memiliki daya magis tinggi. Itulah mitos yang masih berkembang dikalangan masyarakat pencinta benda bertuah. Itu terbukti,setiap penanggalan jawa di bulan Suro atau Muharam atau setiap satu tahun sekali , para pencinta benda pusaka tidak akan pernah lupa memandikan pusakanya di tukang jamas pusaka.

Istilah yang sudah populer dikelompok pecinta pusaka, memandikan pusaka sama artinya dengan mewarangi ( warang,red ). Itu bertujuan untuk memancarkan pamor keris agar auaranya kembali bersinar dan mengembalikan kekuatan magisnya utuh seperti sediakala.Kalau istilah di dunia teknologi refresh.

Menurut catatan sejarah, beragam nama dan jenis pusaka yang tersebar di tanah jawa hanya ada 6 pusaka yang dianggap melegenda dan banayk dikoleksi oleh kelompok raja raja pada masanya. Dari 6 pusaka tersebut diantaranya Keris Empu Gandring karya Mpu Gandring , Keris Naga Sasra Sabuk Inten karya Mpu Ki Nom, Keris Kala Munyeng salah satu peninggalan Sunan Giri, Keris Kyai Condong Campur karya 100 empu, termasuk dua pusaka ampuh lagi karya Mpu Supo Mandagri yang banyak diburu oleh para kolektor adalah Keris Setan Kober dan Keris Kyai Sengkelat.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.