Seluruh staf dan karyawan di lingkungan Pemkab Jombang juga kaget dan saling meminta informasi keberadaan Sekda Ita Triwibawati. Pasalnya, selama ruang kerjanya digeledah, posisinya tidak ada di ruangan. Staf di kantor tersebut hanya mengetahui mobil dinasnya ada di kantor. Para karyawan menduga duga, kemungkinan Sekda Ita Triwibawati, sengaja dimasukkan ruangan tersendiri, agar tidak mengganggu pengeledahan 6 tim anti rasuah itu.
Sekda Jombang Ita Triwibawati kepada pers menjelaskan, bahwa penggeledahan yang dilakukan tim dari KPK tidak ada sangkut pautnya dengan kasus dugaan korupsi di Nganjuk yang menyeret suaminya, Taufiqurrahan, sebagai tersangka. Kata Ita, penggeledahan yang ada di Jombang menyangkut kegiatan kegiatan yang ada di Jombang juga.
Sayangnya, Sekda Kabupaten Jombang Ita Triwibawati, tidak menjelaskan detail, kasus korupsi apa yang ada di Pemkab Jombang sehingga digeledah oleh penyidik KPK. Jika benar kasus korupsi di Jombang disidik KPK, tidka menutup kemungkinan akan menyeret beberapa pejabat lain di Pemkab Jombang.
Pihak penyidik KPK sendiri juga tidak mau memberikan keterangan pers terkait penggeledahan di ruang kerja Sekda Jombang dan ruang Pembangunan Pemkab Jombang. Usai melakukan penggeledahan, enam penyidik KPK langsung masuk ke dalam 3 buah minibus yang dikawal mobil patwal Polres Jombang. Barang bukti berupa dokumen penting yang dimasukkan dalam satu koper, satu kardus dan satu plastik warna putih dibawa ke Jakarta. ( dmr/ tyo )