Example floating
Example floating
Abata

Istiqomah Baca Surat Ini Hingga Ajal Menjemput, Allah Ampuni Semua Dosa dan Melunasi Hutangnya

×

Istiqomah Baca Surat Ini Hingga Ajal Menjemput, Allah Ampuni Semua Dosa dan Melunasi Hutangnya

Sebarkan artikel ini
Barangsiapa ruhnya sudah terpisah dari jasad, adapun ia terbebas dari tiga perkara, maka ia akan masuk surga. Yaitu terbebas dari sombong, khianat, dan hutang
Example 468x60

Memo.co.id |

Soal amal kebajikan dan ibadah orang yang meninggal dunia , Rasulullah tidak mengenal kompromi terhadap masalah hutang. Sebab, jiwa yang ada pada setiap muslim tergantung pada hutang. Jika seorang muslim tidak berhutang dan hutangnya sudah lunas, maka , jiwa yang telah mati itu, akan mudah dihisabnya. Dihisab dalam amaliyah, artinya dicatat oleh Allah sebagai kebaikan yang dilakukan selama di dunia.

Jangankan, seorang muslim mengandalkan amalan ibadah sholat, puasa maupun umrah dan haji berkali kali, jika masih meninggalkan hutang, maka Allah SWT tidak akan menerima jasatnya. Barangsiapa ruhnya sudah terpisah dari jasad, adapun ia terbebas dari tiga perkara, maka ia akan masuk surga. Yaitu terbebas dari sombong, khianat, dan utang (HR. Ibnu Majah, no. 2412)

Beberapa hadist ini, mengisaratkan bagaimana berhutang, menjadi masalah serius hingga Nabi Muhammad SAW saja, pernah tidak mau menjadi imam sholat terhadap mayat yang masih memiliki dan meninggalkan hutang. Hadis hadit tersebut, dinyatakan hadit soheh dan dijadikan rujukan semua alim ulama, dalam menjalankan dakwahnya.

Barangsiapa ruhnya sudah terpisah dari jasad, adapun ia terbebas dari tiga perkara, maka ia akan masuk surga. Yaitu terbebas dari sombong, khianat, dan utang (HR. Ibnu Majah, no. 2412). من فارق الروح الجسد وهو بريء من ثلاث دخل الجنة من الكبر والغلول والدين
Hadis lain menyebutkan, نفس المؤمن معلقة بدينه حتى يقضى عليه
Jiwa orang mukmin bergantung pada utangnya hingga dilunasi (HR. Tirmidzi, no. 1078).

Memo hari ini, menulis tentang catatan Rasulullah SAW, ketika dimintai menjadi imam sholat untuk mayat yang memiliki hutang. Cerita ini disampaikan oleh Imam Muhammad Bin Abu Bakar dalam kitabnya, Al-Mawaidh Al-Ushfuriyah, pada hadis yang kelima belas. Namun, bukan masalah utangnya yang bisa diambil ibrah, tapi amalan masa hidupnya yang membuat kita takjub.

Baca Juga  Sekolah selama Ramadan Lebih Singkat

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.