NGANJUK , MEMO –
Puluhan hektar area pertanian milik petani di dua desa diwilayah Kecamatan Loceret tepatnya di Desa Ngepeh dan Karangsono terancam akan kehilangan pasokan air irigasi. Ini ironis. Musim penghujan, puluhan hektar area pertanian malah kesulitan pasokan air.
Itu disebabkan karena tanggul sungai dawuhan yang berada di Dusun Pare Desa Karangsono dalam kurun waktu satu minggu terakhir ini jebol diterjang banjir dan sampai sekarang belum ada perbaikan dari dinas terkait.
Dampak jebolnya tanggul tersebut mengakibatkan air sungai terbuang dan meluber masuk pekarangan warga. Dan sampai berita ini ditulis kondisi tanah pekarangan tersebut berubah bentuk menjadi seperti sungai dengan kedalaman mencapai 8 m atau lebih dalam dari dasar sungai karena tergerus air sungai selama sepekan lebih .
Bersamaan dengan jebolnya tanggul, disaluran sekunder tersebut pada sisi utara mulai mengalami pendangkalan karena tertimbun tanah tanggul yang jebol saat air sungai meluap karena diguyur hujan selama beberapa hari dengan intensitas tinggi..
Tidak hanya terjadi pendangkalan saja, disaluran sungai tersebut juga dipenuhi sampah pohon bambu yang tumbang dan menyumbat saluran disekitar DAM.
” Kalau ini tidak segera dibenahi maka puluhan hektar sawah memasuki musim kemarau mendatang akan kehilangan air irigasi,” ucap Ibnu Malik staf pemdes Ngepeh saat berada dilokasi.
Sementara dijelaskan Kepala Desa Ngepeh , Eko Nanang bahwa bencana tanggul jebol tersebut terjadi saat banjir besar pada rabu malam (6/1/2021) sekitar pukul 20.00 WIB.” Karena kondisinya parah kami berharap ada perhatian dari daerah. Agar fungsi pengairan bisa kembali normal dan petani tidak kesulitan mendapatkan air irigasi,” tandasnya.
Ditanya apa harapannya kepada pemerintah daerah dibalik pasca terjadinya bencana alam ini. Dituturkan kades harapannya agar daerah membantu melakukan perbaikan tangul sungai dan melakukan normalisasi sepanjang kurang lebih 2 kilo meter.
” Untuk tanggul kanan kiri sudah waktunya diplengseng . Termasuk perbaikan DAM pare sudah rusak parah. Kami berharap mudah mudahan segera disurvay,” ujarnya
Ditempat terpisah saat wartawan memo.co.id berusaha menghubungi nomor ponsel Kepala Dinas PUPR Nganjuk, Gunawan Widagdo untuk klarifikasi masalah ini belum bisa terhubung. (adi )