PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama PT Utama Neo Futura telah menandatangani nota kesepahaman yang menjanjikan pasokan biomassa yang vital untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN Grup.
Limbah tandan kosong sawit diolah menjadi biomassa, dan kolaborasi ini menandai langkah progresif dalam memastikan ketersediaan energi hijau di masa depan.
PLN EPI dan PT Utama Neo Futura Kolaborasi Pasok Biomassa
PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah menjalin kemitraan dengan PT Utama Neo Futura, sebuah perusahaan yang mengolah limbah tandan kosong sawit, untuk memastikan pasokan biomassa yang diperlukan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Grup.
Limbah tandan kosong sawit ini akan menjadi salah satu komponen utama dalam produksi biomassa dan telah berhasil melewati uji coba di PLTU.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua perusahaan tersebut di Kantor PLN EPI pada hari Rabu, tanggal 16 Agustus. Kedua perusahaan sepakat bahwa proses penandatanganan perjanjian dan pengadaan stok biomassa akan berlangsung cepat, hanya akan memakan waktu dua bulan.
Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris S., menjelaskan bahwa kerja sama ini adalah bagian dari upaya akselerasi PLN EPI untuk memastikan ketersediaan biomassa yang cukup. Kepastian pasokan tandan kosong sawit yang diolah menjadi biomassa juga merupakan langkah progresif yang sangat diharapkan.
Menurut Aris, “Selama ini, penawaran berbasis tandan kosong sawit atau limbah perkebunan sawit masih sangat terbatas, jadi jika dalam waktu sebulan atau dua bulan sudah ada pasokannya, hal ini patut kita apresiasi.”
Aris juga menjelaskan bahwa setelah stok tandan kosong sawit yang tersedia telah diolah, PLN EPI akan segera melakukan uji coba tahap II, yaitu penggunaan 50 hingga 100 ton biomassa dari tandan kosong sawit di PLTU.
“Jika pasokannya tersedia pada bulan Oktober, kami akan melakukan uji coba di laboratorium terlebih dahulu. Setelah hasil uji laboratorium memenuhi standar, maka akan dilakukan perjanjian untuk uji coba 50 hingga 100 ton. Jika hasil uji coba tersebut berhasil, maka akan dilakukan perjanjian untuk proses selanjutnya,” tegas Aris.
Aris juga menyatakan bahwa nota kesepahaman ini akan membantu kedua pihak, yakni PLN EPI dan PT Utama Neo Futura, dalam memperoleh kejelasan terkait aspek-aspek finansial dan proses kerja yang diperlukan dalam proyek ini.
Mengoptimalkan Limbah Sawit: Kunci Sukses Listrik Hijau PLN Grup
“Semoga nota kesepahaman ini menjadi awal yang baik untuk pengelolaan limbah sawit yang lebih besar,” tutup Aris.