Pria yang berlatar belakang sebagai pengusaha ini menyebutkan salah satu bagian dari program inkubator kelompok tani yang akan diterapkannya adalah fasilitas pertanian digital berbasis teknologi informasi yang memungkinkan para petani untuk mengakses data real time seputar kondisi tanah, ketersediaan bibit, data pasar terbaru, hingga data prakiraan cuaca. Dengan begitu, kata Irwan, para petani bisa mengetahui saat- saat ideal menanam bibit guna mencegah kerugian karena gagal panen.
“Insya Allah, program ini bisa menjadi inovasi perkembangan sistem pertanian yang membantu petani meningkatkan hasil panen yang tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tapi juga untuk tujuan ekspor. Dan tentunya mencegah terjadinya gagal panen,” imbuh pria yang menjabat sebagai Sekjend DPD FKPPBM (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Baret Merah) Jawa Barat, ini.
Lebih lanjut, Irwan menyebutkan guna memaksimalkan hasil produksi dirinya akan melengkapi para petani dengan sarana- sarana penunjang seperti alat- alat tani modern, pengelolaan hama dan penyakit terpadu (PHT), ketersediaan sumber air, dan lain sebagainya.
“Semua itu merupakan upaya yang akan kita lakukan demi mengoptimalkan hasil panen dan menjadikan Subang sebagai pelopor kedaulatan pangan,” simpul Irwan yang sudah mendaftarkan diri ke Partai Gerindra.