Lelaki kelahiran Jember yang kelak pada peristiwa 30 September 1965 tidak jelas rimbanya tersebut, meletakkan pondasi baru betapa pentingnya relasi massa rakyat dengan pers. “Dia menyebut pewarta, karyawan, dan buruh percetakan Harian Rakyat sebagai kawan,” tulis Muhammad Zulfikar dalam “Politik Surat Kabar, Berebut Wacana Antara Harian Rakjat Dengan Abadi 1952-1955”.
Aktivitas politik PKI terpusat pada gerakan proletariat kota, perkebunan, kelompok pemuda, veteran, kelompok pemberontak serta gerombolan bandit tertentu. Paska peristiwa Madiun 1948, PKI yang secara organisasi luluh lantak, tidak ambil pusing dengan politik perebutan jabatan kepala daerah maupun jabatan pemerintah lainnya.
“Selain itu, PKI mulai kembali melakukan kegiatan di kalangan petani, yang terhenti setelah pemberontakan Madiun dipadamkan tulis Herbert Feith dalam “Pemilihan Umum 1955 di Indonesia”. Di desa-desa wilayah Jawa Timur, khususnya karsidenan Kediri. Melalui para kader Pemuda Rakyat dan BTI, isu reforma agraria, tanah untuk rakyat, santer dihembuskan.
original_link : https://daerah.sindonews.com/read/550468/29/muslihat-pki-mendulang-suara-di-jatim-dan-aksi-jihad-ansor-nu-1632506948