Ekonom Bank Permata Josua Parde memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 minus 0,87% (year on year /yoy) dari kuartal sebelumnya tercatat minus 2,19% yoy.
Dia mengatakan,pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan mengalami kontraksi di kisaran minus 1,0% yoy. Kontraksi pada kuartal 1 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, di mana konsumsi rumah tangga tercatat terkontraksi sebesar minus 3,61% yoy.
“Semakin terbatasnya kontraksi dipengaruhi oleh percepatan belanja pemerintah pusat terutama belanja bansos, belanja modal dan belanja barang,” kata Josua saat dihubungi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa kuartal II tahun 2021 adalah momen sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hati-hati di kuartal II tahun ini, berarti bulan April Mei Juni ini sangat menentukan sekali pertumbuhan ekonomi kita bisa melompat naik atau tidak,” katanya dikutip dari akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis (15/4/2021).
Dia mengatakan jika ekonomi Indonesia tidak tumbuh di atas 7% di kuartal II maka pada kuartal ke-III akan berat.
“Kalau tidak, kuartal berikutnya kita akan betul-betul sangat berat. Kita harus bisa meningkatkan, menaikkan paling tidak di atas 7% di kuartal II,” ujarnya.