Example floating
Example floating
EKONOMIInfobis

Indonesia Kalah Telak! Negara Lebih Kecil Geser Dominasi Perdagangan

×

Indonesia Kalah Telak! Negara Lebih Kecil Geser Dominasi Perdagangan

Sebarkan artikel ini
Indonesia Kalah Telak! Negara Lebih Kecil Geser Dominasi Perdagangan
Indonesia Kalah Telak! Negara Lebih Kecil Geser Dominasi Perdagangan
Example 468x60

MEMO

Dalam era globalisasi yang semakin kompetitif, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengungkapkan keprihatinannya terhadap performa perdagangan Indonesia yang tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand.

Meskipun memiliki populasi lebih besar, Indonesia menghadapi kendala dalam meningkatkan nilai perdagangan yang sebanding. Dalam forum Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023, Zulhas mencermati bagaimana Vietnam, yang populasi dan ukurannya lebih kecil, mampu meraih angka perdagangan yang jauh lebih tinggi.

Namun, tantangan ini bukan sekadar masalah ukuran, melainkan juga strategi dan kerjasama yang perlu diperbarui untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar perdagangan global.

Mengapa Vietnam dan Thailand Bisa Mengungguli Indonesia dalam Perdagangan?

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan yang akrab disapa Zulhas, merasa terhuyung oleh kenyataan bahwa angka perdagangan Indonesia jauh lebih rendah daripada Vietnam, meskipun populasi Vietnam yang jauh lebih kecil dari Indonesia.

“Saya merasa agak terhuyung kemarin. Fakta bahwa Vietnam, yang notabene negara lebih kecil dan penduduknya lebih sedikit daripada kita, memiliki angka perdagangan empat kali lipat lebih besar dari kita,” ujar Zulhas dalam Indonesia Startup Ecosystem Summit 2023 pada Jumat (11/8).

Zulhas mengilustrasikan perbandingan angka perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel), yang hanya mencapai US$20 miliar. Sementara itu, angka perdagangan antara Vietnam dan Korsel mampu mencapai US$80 miliar.

Tak hanya itu, dalam konteks perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa (UE), nilai perdagangan hanya sekitar US$20 miliar, sedangkan angka perdagangan antara Vietnam dan UE jauh lebih tinggi, mencapai US$90 miliar.

Tidak hanya bersaing dengan Vietnam, Indonesia juga merasa tertinggal dalam perdagangan dibandingkan dengan Thailand. Zulhas mengambil contoh dalam perdagangan antara Indonesia dan Timur Tengah, yang hanya mencapai seperenam dari nilai perdagangan antara Thailand dan Timur Tengah.

Strategi Terobosan: Kolaborasi dan Diversifikasi, Kunci Kejayaan Perdagangan Indonesia

“Dalam kenyataannya, banyak hal yang kita sediakan, seperti pangan untuk haji, bahan makanan sehari-hari, dan berbagai kebutuhan lainnya justru didatangkan dari luar negeri karena perdagangan kita yang masih minim,” ungkap Zulhas dengan nada kecewa.

“Orang mencari rendang khas Indonesia justru dari Thailand, ikan dan sayuran segar dari Vietnam, bukan dari Indonesia sendiri,” lanjutnya.

Sebelumnya, keprihatinan serupa juga telah disuarakan oleh Zulhas. Menurutnya, salah satu penyebab angka perdagangan antara Vietnam dan Korea Selatan lebih tinggi daripada angka perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia adalah investasi besar yang dilakukan oleh Korea Selatan di Vietnam.

“Kita melihat bahwa investasi besar dari Korea Selatan ke Vietnam memiliki pengaruh besar terhadap angka perdagangan kedua negara tersebut, ini sebagian faktor yang menjelaskan perbedaan angka tersebut,” jelas Zulhas saat berada di kantor PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Bekasi, pada hari Selasa (11/7).

Menghadapi masa depan, Zulhas berharap bahwa pemerintah Indonesia serta duta besar Korea Selatan untuk Indonesia akan bersinergi untuk mendorong pertumbuhan angka perdagangan antara kedua negara ini, sehingga Indonesia bisa lebih bersaing dalam pasar regional seperti Vietnam dan Korea Selatan.

Menilik Tantangan Perdagangan Indonesia di Era Global: Analisis dan Upaya Menuju Peningkatan

Dalam menghadapi dinamika perdagangan global, Indonesia harus mengambil langkah-langkah strategis untuk memperkuat performanya. Analisis mendalam terhadap perbandingan angka perdagangan antara Indonesia dan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand membuka wawasan tentang perluasan pasar dan diversifikasi produk.

Dalam konteks ini, investasi yang signifikan dari Korea Selatan ke Vietnam telah membantu Vietnam memperoleh keunggulan dalam nilai perdagangan. Namun, hal ini juga mengindikasikan potensi kerjasama dengan negara mitra untuk mendiversifikasi portofolio perdagangan Indonesia.

Upaya pemerintah bersama dengan aktor bisnis dan duta besar harus mengarah pada kolaborasi yang lebih erat, pengembangan produk unggulan yang memikat pasar global, serta pengoptimalan perdagangan dengan memanfaatkan kekayaan alam dan budaya Indonesia.

Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang terarah, Indonesia dapat meraih posisi yang lebih kuat dalam persaingan perdagangan global dan mewujudkan peluang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.