Selanjutnya, saat ini Indonesia sedang gencar melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Dalam hal ini, Indonesia tidak lagi mengandalkan bahan mentah hasil alam untuk ekspor, melainkan meningkatkan nilai tambah sehingga dapat meningkatkan devisa negara.
“Dulu CPO ekspor kita lebih besar dari turunannya sekarang terbalik, turunannya kita lebih besar dari CPO-nya. Ke depan makanan sabun harus kita dorong,” sebutnya.
Di sisi lain, kata Febrio, Indonesia mampu melakukan reformasi di bidang ekonomi saat pandemi masih berlangsung. Menurutnya, hal itu merupakan keberanian dalam memanfaatkan situasi.
“Coba lihat di negara dunia yang lagi krisis melakukan reformasi pajak ? Nggak ada. Saat berat kita melakukan reform,” imbuhnya.
Febrio menambahkan, pemerintah akan memanfaatkan pertemuan G20 mendatang untuk memasukkan kepentingan dan misi pemerintah. Selain sebagai perwakilan dari negara berkembang tapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan kepentingan rakyat.
“Kita punya panggilan konstitusi untuk kepentingan negara konstitusi dan kepentingan semua negara berkembang,” pungkasnya.