Dari sisi domestik, sentimen positif datang dari pengumuman data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi bulanan pada Desember sebesar 0,44 persen, dengan inflasi sepanjang tahun 2024 mencapai 1,57 persen. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 1,6 persen, namun masih berada dalam target Bank Indonesia sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.
Inflasi inti tahunan tercatat meningkat menjadi 2,26 persen, sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 2,28 persen.
Di sisi lain, bursa saham Asia ditutup dengan pergerakan yang bervariasi. Menurut Tim Phillip Sekuritas, pelaku pasar masih bersikap hati-hati menyambut ketidakpastian global, terutama terkait kebijakan yang mungkin diambil oleh Donald Trump setelah kembali menjabat sebagai Presiden AS.
“Awal tahun 2025 diperkirakan menjadi periode yang menantang bagi pasar saham. Sentimen global masih diwarnai ketidakpastian, terutama terkait kebijakan ekonomi Trump dan kemungkinan langkah hawkish dari bank sentral AS,” jelas Tim Phillip Sekuritas.