Example floating
Example floating
Life Style

Hewan Misterius di Balik Perjalanan Luar Biasa Nabi Muhammad SAW

×

Hewan Misterius di Balik Perjalanan Luar Biasa Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini
Hewan Misterius di Balik Perjalanan Luar Biasa Nabi Muhammad SAW
Hewan Misterius di Balik Perjalanan Luar Biasa Nabi Muhammad SAW
Example 468x60

MEMO

Dalam peringatan bulan Rajab, umat Islam tidak hanya merayakan Isra Mi’raj, tetapi juga memperbincangkan tentang Buraq, hewan istimewa yang menjadi alat transportasi Nabi Muhammad dalam perjalanan yang luar biasa itu.

Mari kita eksplorasi lebih jauh tentang Buraq, dari sifatnya yang istimewa hingga peran pentingnya dalam peristiwa Isra Mi’raj.

Hewan Ajaib Pengantar Isra Mi’raj

Peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Rajab merupakan salah satu dari mukjizat yang paling besar dalam sejarah manusia. Sampai saat ini, umat Islam masih memperingati Isra Mi’raj di bulan Rajab.

Perjalanan tersebut dianggap sangat luar biasa dan mulia. Salah satu hal yang masih menjadi perbincangan adalah buraq, hewan yang menjadi alat transportasi bagi Nabi Muhammad dalam Isra Mi’raj.

Secara sederhana, buraq adalah jenis hewan. Konon, buraq memiliki sifat istimewa dan mampu bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa disaingi dalam perjalanan tersebut. Apalagi, jarak yang ditempuh dan rute perjalanan Nabi Muhammad SAW saat melaksanakan Isra Mi’raj juga sangat jauh.

Menurut NU Online, Nabi Muhammad melakukan perjalanan hingga ratusan kilometer hanya dalam satu malam. Namun, seperti apa bentuk sebenarnya dari buraq?

Buraq sendiri berasal dari kata ‘barq’, yang artinya kilat, diambil dari cara berjalan hewan tersebut yang menyerupai kilat.

Ada juga dugaan bahwa nama buraq diambil dari ciri fisik hewan tersebut yang berkilau dan bercahaya. Beberapa bahkan berpendapat bahwa hewan ini memiliki pola warna seperti loreng pada kulitnya, mirip dengan kambing hitam dan putih.

Eksplorasi Buraq: Asal-Usul, Ciri Fisik, dan Peran dalam Isra Mi’raj

Konon, buraq bukanlah makhluk yang hanya ditunggangi oleh Nabi Muhammad. Menurut Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Nabi Ibrahim juga kerap menggunakan buraq untuk berkunjung ke istrinya yang tinggal di Makkah, meskipun pada saat itu Nabi Ibrahim tinggal di kawasan Syam yang jaraknya cukup jauh dari Makkah.

Baca Juga  Rahasia Cara Tidur Nyenyak Alami : Hindari 5 Kebiasaan Ini Agar Tidur Anda Lebih Nyenyak

Nabi Ibrahim biasanya berkunjung ke Makkah di pagi hari dan kembali ke Syam pada siang hari.

Banyak yang menyebut buraq sebagai hewan yang dapat berlari lebih cepat dari kendaraan apapun.

Secara fisik, buraq yang ditunggangi oleh Nabi Muhammad dalam Isra Mi’raj diyakini berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar, bahkan lebih besar dari keledai. Hewan tersebut memiliki tali kendali seperti kuda, lampu penerangan, dan kecepatan lari yang sangat tinggi, seperti yang dijelaskan dalam hadis:

“Rasulullah bersabda, ‘Aku datang dengan Buraq, yaitu hewan berwarna putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bighal (keledai). Ia menaruh kukunya di ujung (tempat) yang ia lihat’.” (HR Muslim)

Buraq diyakini dapat membawa lebih dari satu penumpang karena ukurannya yang besar. Saat Isra Mi’raj, Nabi Muhammad tidak sendirian, melainkan ditemani oleh Malaikat Jibril.

Demikianlah gambaran mengenai buraq dan perjalanan Isra Mi’raj. Selamat merayakan peristiwa tersebut!

Buraq: Hewan Ajaib dalam Perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Buraq, hewan yang istimewa dan tak terlupakan, telah menjadi bagian integral dari peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang mempesona. Dari penjelasan sederhana tentang asal-usul namanya yang terinspirasi dari kilatan, hingga kepercayaan akan kemampuannya untuk berlari dengan kecepatan yang mengagumkan, Buraq memang sebuah misteri yang menarik.

Selain menjadi alat transportasi Nabi Muhammad, Buraq juga memiliki sejarah yang menarik, termasuk penggunaannya oleh Nabi Ibrahim. Dalam peringatan Isra Mi’raj, kita tidak hanya mengingat peristiwa penting dalam sejarah Islam, tetapi juga menghormati keistimewaan Buraq yang telah menjadi bagian dari warisan agama kita.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.