Example floating
Example floating
Infobis

Harga Porang Turun Drastis, Menteri Pertanian Mengaku Belum Tahu

×

Harga Porang Turun Drastis, Menteri Pertanian Mengaku Belum Tahu

Sebarkan artikel ini
Harga Porang Turun Drastis, Menteri Pertanian Mengaku Belum Tahu
Example 468x60

Madiun, Memo -Harga Porang Turun Drastis, Menteri Pertanian Mengaku Belum Tahu – Harga umbi porang dari petani mengalami penurunan yang sangat signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Harga umbi porang per kilogram saat ini hanya Rp7.000, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp12.000.

Terkait penurunan harga porang ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku tidak mengetahui kondisi tersebut. Menurutnya, penurunan harga tersebut hanya faktor supply dan demand saja.

“Saya tidak sampai di sana [penurunan harga] dulu ya. Yang penting ini menghasilkan. Satu hektarenya menjanjikan hasil yang sangat besar,” kata dia saat ditanya wartawan terkait penurunan harga umbi porang seusai mengunjungi pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun, Kamis (19/8/2021).

Dia menuturkan permintaan umbi porang tidak terbatas. Menurutnya, ketika ada satu negara yang menolak komoditas porang dari Indonesia bisa dijual ke negara lain.

“Kan masih ada negara lain yang bisa terima kita, Jepang itu sangat terbuka dengan kita,” kata SYL saat menjawab isu terkait China menutup ekspor porang dari Indonesia.

Mentan menegaskan budidaya porang di Indonesia saat ini berkembang pesat. Dari sebelumnya hanya sekitar 19.000 hektare, kini menjadi sekitar 50.000 hektare lahan yang telah ditanami porang.

“Kita berharap harga porang bagus banget. Tetapi kami tidak boleh bergantung pada ekspor. Oleh karena itu, perlu melakukan end product atau produksi akhir harus dilakukan di Indonesia,” jelas dia.

Sesuai arahan presiden, kata dia, umbi porang tidak boleh dijual ke luar negeri. Tetapi umbi porang harus diproses dan diolah terlebih dahulu. Sehingga saat diekspor sudah dalam bentuk produk akhir, seperti tepung maupun beras porang.

“Kita tahu beras porang harganya mahal banget. Terutama yang diimpor dari Jepang. Shiratake, itu mahal banget, di aats Rp200.000 per kilogram dan presiden berharap pasti bisa dilakukan,” kata mentan.

Untuk saat ini, PT Asia Prima Konjac yang merupakan pabrik pengolahan porang di Kabupaten Madiun akan mengembangkan produknya dari chips dan tepung menjadi beras porang. Dia berharap perusahaan tersebut tahun depan bisa menghasilkan beras porang.

“Beras ini memang beras yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi kita. Karena itu bebas kalori, karbonya rendah, gulanya rendah, sangat sehat dikonsumsi terutama bagi yang sakit,” jelas SYL.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.