MEMO – Aktivitas vulkanik di Gunung Dukono, Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali meningkat. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono melaporkan bahwa dalam kurun waktu 24 jam, tepatnya pada Senin (10/2/2025) dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIT, terjadi sebanyak 242 kali letusan dengan ketinggian kolom abu mencapai 400 meter di atas puncak gunung.
Dari hasil pengamatan, asap erupsi terlihat berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Aktivitas ini terekam jelas dalam seismogram, dengan amplitudo berkisar antara 6 hingga 34 mm serta durasi gempa yang bervariasi.
“Selain gempa akibat letusan, juga terjadi tiga kali gempa tektonik jauh,” ujar M. Saum Amin, petugas Pos PGA Dukono, Senin (10/2/2025).
Menurut laporan terbaru, Gunung Dukono saat ini masih berstatus Level II atau “Waspada”. Oleh karena itu, masyarakat serta pengunjung dilarang mendekati dan mendaki area sekitar Kawah Malupang Warirang dalam radius 4 kilometer.
“Letusan dengan abu vulkanik terjadi secara periodik, sementara arah dan kecepatan angin yang berubah-ubah membuat area terdampak abu tidak bisa diprediksi dengan pasti,” jelas Bambang, petugas pemantauan gunung api.
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Dukono disarankan untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut. Hal ini penting untuk melindungi sistem pernapasan dari paparan abu vulkanik yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dengan frekuensi letusan yang tinggi dalam satu hari, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang. Jangan abaikan imbauan keamanan dan pastikan selalu siap dengan perlindungan diri dari abu vulkanik.