Example floating
Example floating
KEDIRI

Ganti Rugi Tak Terbayar, Puluhan Warga Pemilik Lahan Gelar Aksi Penghentian Proyek Tol Soker

Avatar
×

Ganti Rugi Tak Terbayar, Puluhan Warga Pemilik Lahan Gelar Aksi Penghentian Proyek Tol Soker

Sebarkan artikel ini
proyek tol soker
Example 468x60

proyek tol soker

NGANJUK,MEMO.CO.ID –

Proyek tol Solo – Kertosono ( Soker ) di zona 3 yang berada di Desa Putren Kecamatan Sukomoro, Nganjuk menuai gejolak.

Klimaknya pada Selasa siang (6/6) sekitar pukul 13.00 WIB, puluhan warga setempat berbondong bondong mendatangi lokasi garapan tol dengan melakukan pemblokiran jalan dan menghentikan semua aktifitas pekerja tol. Sejumlah armada double truk dan alat berat dihentikan secara paksa oleh warga.

Tidak itu saja, diarea lokasi proyek juga dipasang rambu larangan armada keluar masuk proyek. ” Sebelum tanah kami dibayar , warga akan melakukan aksi pemberhentian proyek. Warga merasa dirugikan oleh pemerintah karena belum memberi uang ganti rugi sesuai harapan,” ucap Ahmad Subeki salah satu pemilik lahan.

Aksi ini dimungkinkan akan bergejolak lebih besar apabila pemerintah tidak segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan harga tanah. ” Warga sudah sepakat sejak awal minta ganti rugi 600 ribu per meter. Sementara plafon harga dari pemerintah hanya Rp 177 ribu permeter. Ini tidak wajar , saya yakin ini ada permainan pihak makelar,” ujar Ahmad Subekhi.

Dikatakan sejumlah warga pemilik lahan dari 50 bidang tanah yang terkena dampak proyek tol soker belum seluruhnya terbayar.

Dari 25 hektar lahan terkena dampak tol menurut pengakuan para pemilik lahan ada sekitar 15 hektar masih belum ada kesepakatan harga antara pemilik lahan dengan pemerintah. Dari warga mematok harga Rp 600 ribu permeter,sedangkan pemerintah baru menawar Rp 177 ribu saja.

” Ini tidak rasional dan jauh dari harapan warga ,” terang sejumlah warga pemilik lahan

Sekedar informasi seandainya permintaan warga tidak dipenuhi ,maka ada potensi unjuk rasa lebih besar dibandingkan hari ini. Rencana warga akan memblokir area proyek dan menghentikan alat berat dan doble truk yang biasanya keluar masuk mengirim tanah uruk ke lokasi proyek. (adi)