Namun, prospek kedua bakal calon presiden ini masih cukup menjanjikan. Ketika mereka secara resmi diumumkan sebagai calon presiden oleh partai politik masing-masing dan partai-partai tersebut membangun koalisi, situasinya kemungkinan akan berbeda.
Ganjar & Anies Tebar Pesona di Jatim, Tarik Simpati Pemilih
“Ketika kandidat itu dimunculkan secara resmi dan menurut pengalaman kami bekal 8% itu biasanya selalu muncul sehingga kalau angka kemarin 23 begitu ya bisa sekarang bisa di kisaran 29 30% jadi begitu seorang kandidat sudah diumumkan secara resmi jadi tokoh yang akan diusung partai politik biasanya dia akan mendapat insentif di atas 8%,” kata Surokim Abdus Salam
Dalam kampanye mereka di Jawa Timur, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo berusaha menarik simpati pemilih dengan memperlihatkan pesona dan daya tarik mereka. Namun, perhatian pemilih masih tertuju pada perkembangan politik di Jawa Timur dan kemunculan nama-nama calon presiden lainnya.
Bagaimana situasinya akan berkembang ketika Prabowo Subianto secara resmi diumumkan sebagai bakal calon presiden akan menjadi perhatian utama.
Jawa Timur sebagai provinsi dengan partisipasi politik yang tinggi dan jumlah pemilih yang signifikan memiliki peran penting dalam Pilpres 2024. Calon presiden dan calon wakil presiden perlu memahami karakteristik pemilih di Jawa Timur dan mampu merepresentasikan aspirasi mereka.
Dalam beberapa survei sebelumnya, nama-nama seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Khofifah Indar Parawansa telah mendapat simpati dari pemilih dengan prosentase suara yang hampir sama.
Kini, tinggal menunggu bagaimana perkembangan politik di Jawa Timur dan bagaimana nama-nama calon presiden tersebut akan berperan dalam mendapatkan dukungan pemilih di wilayah tersebut.
Pemilihan presiden adalah momen penting bagi demokrasi Indonesia, dan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan peran politik yang signifikan akan memberikan kontribusi besar dalam menentukan arah masa depan negara.