“Salah satunya adalah karena budaya antikorupsi belum hidup dan bersembunyi serta berkembang, nopang di dalam setiap jiwa dan semangat seluruh anak bangsa,” tandasnya.
Lanjut Firli mengatakan, melalui kesempatan ini, dirinya bersama segenap insan KPK menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur dan segenap para pejabat struktural, rekan-rekan Forkopimda Jawa Timur, dan segenap rakyat Jawa Timur, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas upaya-upaya untuk tidak melakukan korupsi.
“Pada kesempatan ini pun kami sungguh merasa prihatin karena Jawa Timur saat ini sedang menghadapi suatu bencana, yang salah satu juga dari sekian banyak persoalan kebangsaan. Kita sungguh memahami, setidaknya ada empat persoalan kebangsaan yang kita hadapi. Yang pertama adalah bencana alam dan non alam, Korupsi, narkotika, dan terorisme, serta radikalisme,” ujarnya.
“Setidaknya saya dan kawan-kawan semua, kita sangat prihatin atas kejadian yang menimpa Jawa Timur kami memohon mudah-mudahan Gubernur dan segenap pimpinan yang ada di Jawa Timur diiberikan kekuatan bersama-sama dengan elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, mampu terhadapi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang sebutkan termasuk menghadapi bencana alam Semeru,” paparnya
Tetap semangat seluruh anak-anak bangsa yang ada di Jawa Timur. Katakan untuk saat ini bahwa kita mampu menyelesaikan persoalan-persoalan kebangsaan, kita pun mampu akan menyelesaikan bencana alam yang saat ini sedang kita hadapi. Kita pun mampu mengatakan dan bertindak untuk tidak melakukan korupsi. Kita pun mampu untuk membangun budaya antikorupsi.
“Kami berharap dan mengajak kita semua, marilah kita berkarya untuk rakyat, bangsa, dan negara. Kita serahkan diri kita, semangat kita, komitmen kita, untuk mengabdi kepada negeri, bebaskan NKRI dari praktek-praktek korupsi,” pungkasnya Ketua KPK saat memberikan sambutan Hakordia secara virtual.