Beberapa wilayah di Indonesia masih usaha mengatur akses sanitasi dan air bersih supaya lebih maksimal. Warga harus dapat gampang terhubung ke air minum bersih dan sanitasi, khususnya di daerah perdesaan dengan watak wilayah yang kering.
“Pengadaan akses air bersih bisa tingkatkan kualitas hidup warga Indonesia. Salah satunya contoh yaitu di Dusun Watuagung, Wonogiri, Jawa tengah,” kata Assistant Manajer Sustainability of Kalbe Farma, S.F.D. Arie Wibowo, dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk baru ini.
Arie menerangkan untuk memperoleh air bersih ditetapkan berdasar keadaan geografi daerah yang umum memperoleh air lewat tadah hujan. Tidak seluruhnya lokasi bisa teraliri air, karena lokasi yang jauh dari rumah masyarakat dan kemampuan sumber air tidak sanggup penuhi keperluan warga. Umumnya masyarakat masih tetap konsumsi air dari tadahan hujan di sumur.
“Dan keadaan itu makin susah saat musim kemarau, masyarakat perdesaan alami kekurangan air bersih,” kata Arie.
Laporan PBB benarkan keadaan itu. Umumnya di wilayah perdesaan masih kekurangan service dasar ini.
Di penjuru dunia, 1 dari tiga orang tidak mempunyai akses ke air minum yang bersih, 2 dari lima orang tidak mempunyai sarana dasar bersihkan tangan dengan sabun dan air, dan lebih dari 673 juta orang masih bab asal-asalan,” catat laporan PBB.
Faedah Air Bersih untuk Kesehatan
Wabah Covid-19 sudah memperlihatkan keutamaan sanitasi, kebersihan, dan akses yang ideal ke air bersih untuk mengontrol penyakit dan menahan. Kebersihan tangan selamatkan nyawa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membersihkan tangan adalah perlakuan paling efisien untuk kurangi penebaran kuman dan menahan infeksi penyakit menyebar, terhitung virus Covid-19.
Tetapi, miliaran orang masih kekurangan sanitasi air bersih, dan permodalan tidak memadai. Laporan baru mengenai ketidaksetaraan dalam akses ke air, sanitasi dan kebersihan mengutarakan lebih dari separuh dunia tidak mempunyai akses ke service sanitasi yang bersih.
Berdasar laporan baru oleh UNICEF dan WHO, sekitaran 2,2 miliar orang di penjuru dunia tidak mempunyai service air minum yang diatur dengan aman. Sekitar 4,2 miliar orang tidak mempunyai service sanitasi yang diatur dengan aman, dan 3 miliar tidak mempunyai sarana bersihkan tangan dasar.