Massa semakin banyak yang datang. Petugas lapas pun kewalahan dan memilih meninggalkan lokasi. Warga pun berhasil merobohkan pintu besi yang menghalangi akses mereka.
Sebenarnya warga mengakui jika akses jalan tersebut masih bagian dari wilayah lapas. “Sebenarnya warga minta solusi, sebab sebagian lahan lapas yang selama puluhan tahun itu menjadi akses jalan desa,” terang Jumperas Sinuhaji, seorang warga.
Sebelumnya warga juga melayangkan permohonan kepada Menteri Hukum dan HAM serta kepala kanwil kemenkumham Sumut agar warga tetap diberi akses meski ada pembangunan. Namun hingga sekarang tak ada jawaban.