Pandangan Kritis Politikus Senior PDIP, Panda Nababan, terhadap Dinamika Politik dan Drama yang Dituduhkan Jokowi terkait Pilpres 2024
Analisis Tajam Panda Nababan Terhadap Dinamika Politik dan Pilpres
Politikus senior dari PDIP, Panda Nababan, mengomentari pernyataan Presiden Joko Widodo yang sepertinya mengakui keterlibatan dalam apa yang sebelumnya dijelaskan sebagai sebuah drama.
Awalnya, Panda ditanya mengenai pembahasan terkait rekayasa hukum yang disebut oleh Ketua Umum PDIP dalam pidato batin yang disiarkan pada Minggu (12/11) yang lalu.
Menurut Panda, hal ini jelas tergambar dari pencopotan Anwar Usman dari jabatan Ketua MK setelah terbukti melakukan pelanggaran kode etik dalam putusan mengenai syarat usia minimum calon presiden dan wakil presiden.
Selanjutnya, ia juga menyinggung peran Megawati dalam pembentukan MK ketika menjabat sebagai presiden pada masa itu. Menurut Panda, hal ini membuat Megawati memiliki ikatan batin dengan MK.
Ketika ditanya siapa yang melakukan rekayasa konstitusi tersebut, Panda menyatakan, “Bisa dilihat siapa yang terlibat dalam permainan ini,” katanya di Political Show CNNIndonesia TV pada Senin (13/11) malam.
Panda juga ditanya siapa sosok di balik Anwar Usman atau pihak yang diuntungkan dari rekayasa konstitusi ini. Dia menjelaskan, “Saya sangat kagum dan bersyukur setelah Jokowi menyebut adanya drama, seperti drama Korea. Jadi, apakah dia sadar atau tidak, dia secara langsung mengakui bahwa drama itu adalah mainannya.”
Ia menjelaskan, “Contohnya, bagaimana ini bukan drama? Anaknya loyal kepada ketua umum, tiba-tiba berubah. Ini menjadi tontonan menarik. Itu adalah ketidakjujuran, itulah dramanya.”
Kritik Tajam Panda Nababan: Drama Politik dan Etika dalam Pilpres
Panda juga menyentuh tentang Bobby yang mengajak masyarakat untuk mendukung capres Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden 2024 mendatang.
Kemudian, ia membahas etika dalam perubahan pilihan. Panda menekankan bahwa meskipun Jokowi memiliki hak untuk memilih siapa pun, ada etika yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pilihan.