
Harga minyak dunia mengalami penurunan hampir 2% di New York karena kembalinya kapal angkut peti kemas melalui Laut Merah. Serangan yang berkelanjutan dari Houthi Yaman mempengaruhi pasar, namun langkah besar dari Maersk dan CMA CGM menandai perubahan signifikan dalam penanganan jalur pengiriman utama.
Kapal Kargo Kembalikan Harga Minyak Dunia
Harga minyak telah turun hampir 2% pada penutupan perdagangan hari Rabu di New York, AS. Penurunan ini dipicu oleh kembalinya kapal pengangkut peti kemas melalui Laut Merah, meskipun serangan terus dilakukan oleh Houthi Yaman.
Menurut laporan dari Reuters, harga kontrak minyak mentah Brent turun sebesar US$1,42 atau 1,8% menjadi US$79,65 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga mengalami penurunan sebesar US$1,46 atau 1,9% menjadi US$74,11 per barel.
Maersk telah merencanakan untuk mengirim beberapa puluh kapal kontainer melalui Terusan Suez dan Laut Merah dalam beberapa minggu ke depan. Perusahaan asal Denmark ini sebelumnya sempat menghentikan sementara penggunaan rute tersebut akibat dari serangan yang terjadi.
Langkah ini diikuti oleh langkah serupa dari perusahaan CMA CGM Perancis, yang juga berencana melanjutkan pelayaran melalui Laut Merah setelah adanya penugasan dari satuan tugas multinasional untuk menjaga wilayah tersebut.
Callum Macpherson, seorang analis dari Investec, menyatakan, “Kita harus menunggu dan melihat apakah peningkatan patroli angkatan laut dan perubahan rute kapal akan mengurangi jumlah serangan.”
Serangan Houthi Yaman dan Langkah Maersk: Pengaruhnya terhadap Harga Minyak
Harga minyak di pasar Brent dan WTI sempat melonjak 2% setelah serangan dari Houthi Yaman. Ketika itu, pasar khawatir bahwa insiden tersebut akan mengganggu pasokan minyak.