NGANJUK,MEMO.CO.ID – Dengan terjadinya musibah tanah longsor di Dusun Dolopo Desa Kepel Kecamatan Ngetos,Nganjuk pada minggu siang (9/4) hingga menelan lima korban jiwa, memantik perhatian khusus dari kalangan DPRD setempat.
Dari hasil wawancara dengan ketua Fraksi PDIP,Sunaryo,SH.MH dilokasi kejadian berharap pihak pemkab melalui satker terkait untuk lebih inten monitor perkembangan kondisi dilapangan.
Terkait itu masih dikatakan Sekertaris Komisi lV DPRD Nganjuk menegaskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sedini mungkin untuk segera memetakkan lokasi rawan longsor susulan. Dari hasil pemetaan tersebut bisa diumumkan kepada masyarakat yang bermukim dekat titik pusat longsor. ” Tujuanya untuk mengantisipasi jangan sampai menambah daftar korban berikutnya,” tegas Sunaryo.
Untuk memastikan kondisi lokasi rawan longsor susulan lebih jauh dikatakan dia, BPBD bisa koordinasi dengan ahli geologi yang tahu persis persoalan pergeseran tanah dalam katagori labil.
” Tanpa melibatkan tem ahli tidak mungkin bisa mengukur kerawanan tanah. Tentunya juga demi keselamatan regu evakuasi saat melakukan pencarian para korban di lokasi kejadian yang indikasinya kondisi tanahnya masih labil,”lanjutnya.
Selain menyinggung peran penting BPBD dalam musibah ini, politisi kawakan PDIP ini juga menyorot masih lemahnya perhatian dinas sosial setempat untuk distribusi bantuan logistik dan bantuan sosial yang sifatnya darurat kepada regu evakuator dan sejumlah relawan.
” Regu evakuator dan relawan selama hari ketiga ini sudah terkuras tenaga dan pikirannya dalam menangani pencarian jasad korban. Maka daerah melalui dinas sosial harus inten memperhatikan jerih payah mereka,” pungkasnya. (adi)
