MEMO,Jakarta: Konser spektakuler “Dewa 19 Featuring All Stars – Stadium Tour 2023” telah mencuri perhatian di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Dewa 19 dan sejumlah bintang internasional berkumpul dalam kolaborasi unik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Semaraknya konser ini tidak hanya memberikan hiburan musik berkualitas, tetapi juga mengangkat pesan kesetaraan dengan melibatkan difabel dalam penyelenggaraannya.
Dewa 19 Featuring All Stars – Stadium Tour 2023 Mengguncang GBK
Stadion Utama Gelora Bung Karno telah dipersiapkan untuk menjadi tempat pelaksanaan konser “Dewa 19 Featuring All Stars – Stadium Tour 2023”. Ottelo Asia bekerja sama dengan Redline Kreasindo sebagai penyelenggara konser, telah memastikan bahwa semua persiapan telah selesai untuk konser yang akan digelar pada Sabtu (12/8/2023) malam ini.
Kolaborasi Unik Dewa 19, Richie Kotzen, dan Musisi Top Dunia
“Persiapan hampir rampung, dan pada konser ini, posisi Jeff Scott Soto akan digantikan oleh Richie Kotzen, vokalis utama dari The Winery Dogs. Ada juga kolaborasi antara Lyodra dengan Dewa 19, serta kehadiran Sandy Sindhoro. Ini menjadi kali pertama dalam sejarah di Stadion Utama Gelora Bung Karno,” ungkap CEO Ottelo Asia, Sysan Ibrahim.
Sysan Ibrahim mengatakan bahwa Dewa 19 Featuring All Star Stadium Tour 2023 merupakan konser kolaborasi terbesar dalam sejarah Dewa 19. “Ini menjadi titik baru dalam sejarah konser dengan skala Stadium Show, di mana musisi legendaris Internasional yang terkenal akan tampil di panggung yang sama,” tambahnya.
Tidak hanya dengan Richie Kotzen, Dewa 19 siap memberikan penampilan mengguncang di Stadion Utama Gelora Bung Karno bersama Derek Sherinian, mantan keyboardist Dream Theater. Tak hanya itu, Phil X, gitaris dari Band Bon Jovi, serta Dino Jelusic, vokalis latar dari Whitesnake, juga akan turut hadir.
“Selain itu, beberapa musisi dari dalam negeri juga akan tampil, seperti Ari Lasso, Virzha, Lyodra, Ello, Tyos Nugroho, dan Shandy Sindoro,” kata Sysan.
Salah satu hal menarik dari konser ini adalah keterlibatan sejumlah difabel atau penyandang disabilitas dalam penyelenggaraannya. Ini dilakukan sebagai wujud pengakuan terhadap kesetaraan dalam lingkungan pekerjaan.
