Surabaya, Memo.co.id
Tim Densus 88 Antiteror menangkap anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Nadir Umar, di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sidoarjo, Jawa Timur.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera buru-buru membantahnya.
Menurutnya, orang yang ditangkap tersebut bukanlah anggota DPRD Pasuruan.
Barung melanjutkan, orang itu ditangkap karena akan berangkat ke Suriah, dan dicurigai akan bergabung dengan ISIS.
“Ya memang benar, pihak Bea Cukai Bandara Juanda sore tadi menahan seorang pria yang akan berangkat ke Suriah, dan dicurigai akan bergabung dengan ISIS,” ujar Barung.
Menurutnya, kasus ini masih belum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Baru tadi sore, yaa kita akan dalami dulu, kasusnya baru akan kita buka ke media. Tunggu satu atau dua hari dulu,”kata Barung.
Mengenakan jaket cokelat tua, baju, celana dan sepatu cokelat Muhammad Nadir Umar alias MNU (42) tampak santai.
Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan tersebut terlihat pasrah saat dijemput Tim Densus 88 Antiteror di terminal dua kedatangan Internasional Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017).
Umar diamankan usai mendarat dari Kuala Lumpur menggunakan pesawat Air Asia nomor penerbangan XT 327.
Meski sudah terdapat surat penjemputan dan penangkapan Umar, Densus 88 Antiteror tetap harus mengikuti prosedur pemeriksaan Keimigrasian dan Bea Cukai Juanda.
Menurut laporan yang ada, Umar yang merupakan pemilik paspor bernomor A8175345 dijemput Tim Densus 88 Antiteror karena diduga terlibat dengan jaringan ISIS.
Setelah itu, lelaki kelahiran Pasuruan melewati konter Imigrasi dan pemeriksaan barang oleh Bea Cukai,
Selanjutnya, Umar langsung dibawa Tim Densus 88 Antiteror menuju ke Mapolda Jawa Timur.
“Tidak ada perlawanan atau tindakan yang memicu keramaian. proses penangkapannya biasa-biasa saja seperti orang pasrah,” kata sumber tersebut.( mar )