DR.(can)Wahyu Prio Djatmiko ketua Lembaga KajianHukum dan Perburuhan Jawa Timur mengatakan, kalau melihat banyaknya lokasi tambang yang ada dan banyaknya volume tambang yang di ekploitasi PADnya bisa lebih dari itu. “Mestinya,lebih dari itu,” ungkapnya.
Kita harus tau kebocoranya dimana. “ Simpulnya dimana dulu, apakah dari birokrasinya atau pengusahanya yang nakal.” lanjutnya.
Indra sendiri membenarkan kenyataan tersebut. Menurutnya akan lebih efektip dan efesien kalau untuk atasi kebocoran disana sini dengan menerapkan pola karcis. “Kan dengan berkarcis kita bisa tau berapa jumlah tambang yang keluar. Otomatis PAD bisa di tingkatkan,”ujarnya penuh optimis.
Akan tetapi untuk menerapkan pola tersebut perlu dibahas dengan lintas skpd ,supaya masing masing pihak bisa saling mengerti dan memahami satu sama lain.(dhanny)