Malang, Memo.co.id
Seorang kakek, tiap hari ngojek dan gayuh becak bernama Romli (61), warga Jl Wisnu Wardhana , Candi Renggo, Singosari Malang, kemarin, ngamuk menghunus celurit dan nyaris membantai seisi rumah. Anak dan istri serta menantunya mengalami luka parah karena sabetan clurit bertubi-tubi.
Romli ngamuk setelah tak tahan menyembunyikan dedam kesumat pada seisi rumah. Tiga tahun, kakek yang tiap hari ngojek tersebut ditelantarkan istri dan anak anaknya. Dendam kian membara setelah Romli mengetahui istrinya selingkuh dengan pria lain. Dendam Romli kian tak bisa diredam begitu mengetahui anaknyaa akan balik nama rumah dan tanah yang mereka huni.
” Soal istri selingkuh, biarlah. Dosa yang nanggung dia sendiri. Saya hanya menahan diri. Yang tidak bisa terima, anak dan menantu saya mau memproses balik nama sertifikat tanah dan rumah. Padahal, itu milik saya.” kata Romli setelah dimintai keterangan polisi di Polres Malang. Romli debelumnya bekerja sebagai tukang jok. Namun, setelah orderan sepi, dia harus banting stir mencari uang dengan cara ngojek.
Pengakuan Romli pada polisi, tiga tahun hidupnya ditelantarkan olah keluarganya sendiri. Untuk menghidupi dirinya sendiri, dia harus ngojek. Kalau di rumah tidak ada makanan, itu biasa. ” Istri beli makanan, kemudian dimakan sendiri dengan anak dan menantunya, itu tiap hari,” kata Romli menceritakan kehidupan rumah tangganya.
“Saya pernah melihat istri saya, dijemput anak muda di dekat Polsek. Ya sudah, saya tidak mempedulikan itu,” ucap Romli. Romli menambahkan, persoalan dalam rumahnya semakin memanas, setelah anak-anaknya berniat balik nama rumahnya. Padahal rumah tersebut adalah miliknya.