Surabaya, Memo — Empat mahasiswa Fakultas Kesehatan (FKes) Unusa membuat Hi Best (Hijab Fresh Aromatik) dengan bahan aromatik seperti daun sirih dan batang serai yang dipadatkan untuk dimasukkan ke dalam kantong yang sudah disiapkan.
Empat mahasiswa yang terdiri dari Iqbal Firdaus dan Adelina Pratiwi, dari Prodi Kesehatan Masyarakat, serta Meliyani Syafiri dan Aisyah Aini, mahasiswa Prodi S1 Gizi. Ide membuat hijab aromatik ini dinyatakan lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Salah satu anggota tim, Adelina Pratiwi menceritakan, sebelumnya ia dan dua rekannya suka menggunakan hijab dengan bahan yang tebal. Akibatnya membuat gerah dan berkeringat hingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Atas kejadian itu, Adelia mengajak salah satu mahasiswa cowok, Iqbal Firdaus untuk meneliti dan mencari solusi agar hijab yang ia kenakan tidak bau serta nyaman digunakan.
“Kami mencoba meneliti ke berbagai pasar untuk mencari bahan kerudung yang nyaman saat dikenakan dan tidak menimbulkan bau tak sedap, tapi tidak ada. Akhirnya saya terpikir untuk membuat hijab itu sendiri,” katanya.
Sebelum memutuskan membuat hijab aromatik, keempatnya sempat mengirimkan kuesioner kepada mahasiswa Unusa lainnya. “Kebanyakan dari mereka ingin hijab yang ringan dan tidak bau apek,” ungkap Adelina.
Dari keinginan yang diperoleh melalui kuesioner itulah, mereka kemudian mencari bahan kain yang cenderung ringan serta dingin saat digunakan dan menambahkan melalui modifikasi dengan kantong kain berisi aromatik pada bagian dalam dagu. “Yang terpenting kainnya ini tidak terawang sehingga kelihatan rambutnya,” ujarnya.
Dengan menggunakan bahan yang ringan dan hanya satu lapis serta ditambah kantong aromatik dibagian dalam dagu membuat Hi Best nyaman saat dikenakan. “Aromatik ini menyebabkan kenyamanan dan tidak gerah saat digunakan sehingga tidak menimbulkan bau tak sedap. Yang muncul justru bau aromatik yang segar dan wangi,” ungkapnya.