Jakarta, Memo.co.id
Pelaku penambakan pegawai BNN yang didiuga suaminya sendiri bernama Abdul Malik Azis sudah ditangkap. Dalam penyidikan sementara , diketahuyi keduanya sering cek cok. Terakhir korban Indria Kameswari minta dibelikan mobil dan rumah mewah. Indira Kameswari adalah korban yang sudah menikah dan menjadi janda 4 kali. Sedang oelaku pembunuhan tak lain suaminya sendiri adalah duda 1 kali.
Sebelum tewas, Indria dikabarkan sempat terlibat cekcok dengan suaminya. Hasil olah TKP oleh polisi, ditemukan luka di punggung korban yang diduga ditembak pelaku. Setelah ditangkap, Abdul diperiksa oleh petugas terkait pembunuhan yang dilakukan kepada pegawai Balai Diklat BNN ini. Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengakui sudah merencanakan pembunuhan tersebut.
“Berdasarkan pengakuan sementara, dia (Abdul Malik) memang berniat melakukan pembunuhan kepada korban Indria Kameswari,” kata Dirkrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar S Fana saat dikonfirmasi wartawan. Abdul sempat memberikan pernyataan yang berubah-ubah pada awal pemeriksaan yang dilakukan kepadanya. Abdul kadang mengakui membunuh istrinya secara tidak sengaja. Di lain kesempatan dia mengakui membunuh istrinya karena pertengkaran.
“Pengakuannya masih gonta-ganti masih belum kooperatif, jadi masih berubah-ubah terus kita belum bisa jadikan pengakuan sementara ini jadi modus operandinya, latar belakangnya masih kita dalami,” ujar Umar.
Selain mendalami keterangan dari Abdul, polisi juga tengah mencari senjata api yang dipakai pelaku. Alat bukti ini dibutuhkan untuk menetapkan Abdul melakukan pembunuhan berencana kepada Indria.
“Belum (dapat barang bukti) masih didalami. Itu juga belum dapat (informasi pembunuhan berencana) apa lagi merencanakan atau tidak, modusnya belum terkuak dengan sempurna, tapi kalau modus kita dapat baru kita bicara apakah pembunuhannya rencana atau tidak,” jelas Umar.
“Berdasarkan visum, betul korban memang luka (karena) tembak. Untuk jenis senjata yang digunakan tersangka kita belum pastikan. Kita masih cari bukti otentiknya (senpi),” ujar Umar.