Jakarta, Memo
Co-CEO Gojek hari ini dalam town hall meeting yang diselenggarakan pada 16 sesi bersama semua karyawan mengumumkan strategi perusahaan untuk menguatkan fokus kepada bisnis inti, yaitu transportasi, pesan-antar makanan serta uang elektronik. Ini merupakan langkah jangka panjang dalam menghadapi ketidakpastian pandemi Covid-19.
Dua keputusan utama turut diumumkan bersamaan ditetapkannya strategi ini. Pertama, dihentikannya beberapa layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara merata guna mengoptimalisasi perkembangan yang berkesinambungan di masa mendatang.
“Kita harus merespons apa yang terjadi di luar sana serta meningkatkan fokus guna membangun bisnis yang kuat, lebih efisien yang bisa terus bertahan bersamaan dengan berjalannya waktu serta tetap relevan dengan keadaan yang ada. Fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak bisa bertahan di tengah pandemi, serta mengambil keputusan berani untuk membiasakan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kita bisa selalu membuat dampak positif untuk kehidupan jutaan orang dan juga memastikan perkembangan di masa depan. Tetapi, kami minta maaf sebesar-besarnya karena kami harus mengambil keputusan sulit agar bisa mengimplementasikan perihal ini,” ungkap Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek dalam surat kepada karyawan.
Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di beberapa lokasi, hendak dihentikan.
Keputusan ini diambil berdasarkan penilaian dari situasi makro ekonomi serta perubahan perilaku warga yang lebih waspada terhadap kegiatan yang mengaitkan kontak fisik maupun aktivitas yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Kedua bisnis ini, GoLife serta GoFood Festival memerlukan interaksi jarak dekat, serta hadapi penyusutan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir bersamaan dengan pandemi COVID-19. Layanan GoLife sendiri akan berhenti beroperasi pada 27 Juli mendatang.
Seperti yang sudah diketahui Gojek melakukan PHK sebanyak 430 karyawan atau sekitar 9 persen dari total karyawan perusahaan tersebut.
Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek berkata terdapat layanan yang terpaksa dihentikan terkait dengan pandemi covid-19. Salah satunya terdapat perubahan konsumen dengan menerapkan jaga jarak aman.
“Akibat dari keputusan ini sebanyak 430 karyawan atau sekitar 9 persen dari total karyawan Gojek, di mana sebagian besar bekerja ialah staf GoLife serta GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari penilaian terhadap struktur perusahaan,” demikian Kevin dalam rilis resminya, Selasa (23/6)
Ia menuturkan layanan yang susah dilakukan dengan mengedepankan jaga jarak aman atau physical distancing ialah seperti layanan pijat profesional di rumah, yaitu GoMassage serta layanan jasa kebersihan rumah, yaitu GoClean.
“Kami sangat berterima kasih bahwa kalian sudah memberikan kontribusi berarti untuk kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian sudah jadi bagian yang bernilai dari sejarah serta perjalanan Gojek,” katanya.
Layanan lain yang dihentikan yaitu GoFood Festivals yang terdapat di sejumlah lokasi di Indonesia sebab sifatnya yang bisa mengundang keramaian.(ARM)