[ad_1]
Situbondo MEMO
Sudah memasuki pertengahan bulan suci Romadhon, Pasar Baru Mimbaan kecamatan Panji, kabupaten Situbondo jawa timur ini sudah lama terkenal sebagai pusat perbelanjaan. namun di bulan Romadhon tahun ini malah terlihat sepi pembeli.
Sebagian para pedagang di pasar Baru ini mengeluh karena sepi pembeli. “Bulan puasa sekarag gak seperti bulan puasa jauh sebelumnya mas, dulu selain meriah ramai pengunjung lagi,sekarag sepi,biasanya jam segini pasar ini sudah padat pengunjung ,” ujar Rangga, salah satu pedagang pakaian di dalam area pasar Baru, Jumat (17/5/2019).
Para pedagang di pasar itu beragam barang yang di jual.mulai Fashion, perabot dapur, serta buah -buahan juga tersedia di pasar yang buka setiap hari.
Pasar Mimbaan yang biasa dipadati pengunjung itu terlihat lengang. Kios-kios masih banyak yang buka. Namun, jarang ada pembeli yang singgah. Penjaga toko pun tampak duduk mengantuk. Bahkan, beberapa pedagang mulai enggan sudah tidak berjualan di Pasar itu lagi.
Para pedagang di sana sudah 10 hari belakangan ini belakangan ini hasil penjualan mereka menurun cukup jauh. Menurut mereka, hal ini diakibatkan perkembangan tempat perbelanjaan di kota Santri makin menjamur dan banyak orang sudah mulai sibuk mudik.
Pria asal Madura Fahri ini memiliki lapak berisi beragam pilihan kerudung dan pashmina. Dan kue untuk lebaran saat ini juga tokonya mulai sepi pengunjung. Dia pun mengeluh jika penjualan selama bulan ramadhan kali ini tak selaris tahun lalu.
“Hasil penjualan menjelang lebaran ini menurun jauh. Biasanya bisa bawa pulang Rp 10 juta sehari, sekarang cuma dapat sekitar Rp 3 juta sehari,” ujar Fahri saat ditemui MEMO.
Akhirnya, dia terpaksa mengobral sebagian barang dagangannya agar pengunjung tertarik membeli. Harga satu kerudung yang biasa ia jual Rp 35.000, kini diturunkan menjadi Rp 25.000.
Menurutnya, cara ini cukup ampuh karena umumnya pengunjung tertarik mendengar tawaran Rp 100.000 bisa dapat empat kerudung.
Strategi tersebut rupanya banyak dilakukan oleh penjual kerudung lainnya. Mereka biasanya menurunkan harga dagangannya sedikitnya sebesar Rp 10.000. Yang terpenting, dagangan mereka laku terjual.
“Selama puasa sampai sekarang, pasar paling ramai cuma jam makan siang saja. Setelah itu, sepi lagi. Padahal, biasanya dari jam 9 pagi sudah ramai banget,” ucap Rina salah seoarng pengunjung.
Sebagian Pedagang lainnya dipasar mengalami penurunan pendapatan yang cukup besar. Saat ramai pengunjung, rata-rata mereka bisa mengantongi Rp 3 juta per hari. Kini, Meski begitu, toko ini tidak mengobral barang dagangannya.
Walaupun pendapatan per hari menurun, baik mereka mengaku bahwa mereka masih bisa mendapat laba.(edo)
The post Bulan Ramadhan Pedagang Pasar Baru Situbondo Mengaku Sepi Pengunjung appeared first on Memo Surabaya.
[ad_2]
Source link