Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Ini Bukan Hanya Soal Kekeringan! Apa yang Terjadi di Indonesia?

×

Ini Bukan Hanya Soal Kekeringan! Apa yang Terjadi di Indonesia?

Sebarkan artikel ini
Ini Bukan Hanya Soal Kekeringan! Apa yang Terjadi di Indonesia?
Ini Bukan Hanya Soal Kekeringan! Apa yang Terjadi di Indonesia?
Example 468x60

MEMO

Kekeringan telah mereda di Indonesia, namun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa ini baru tahap awal. Artikel ini akan membahas proyeksi kekeringan dan pemanasan global di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi negara ini dalam menjaga pasokan air dan pangan.

Mas Dhito Lanjutkan

Proyeksi Kekeringan dan Pemanasan Global yang Mengancam Indonesia

Meskipun hujan mulai turun merata di sebagian besar wilayah Indonesia dan telah meredakan kekeringan yang cukup parah tahun ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa ini baru tahap awal dari ancaman kekeringan. “Ancaman kekeringan kali ini ibaratnya baru bagian pendahuluan,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam acara Forum Merdeka Barat 9 yang disiarkan secara daring pada Selasa (17/10).

Dwikorita menjelaskan bahwa kekeringan tahun ini setara dengan yang terjadi pada tahun 2019. Kedua periode kekeringan ini dipicu oleh fenomena iklim yang mengurangi curah hujan, yaitu El Nino dan Indoan Ocean Dipole (IOD), yang terjadi bersamaan atau tumpang tindih.

Terutama untuk El Nino, diprediksi fenomena ini yang dimulai pada bulan Juli tahun ini akan berakhir pada bulan Februari hingga Maret 2024. “Levelnya adalah El Nino moderat, setara dengan anomali yang terjadi pada tahun 2019,” katanya.

Berdasarkan data terbaru, El Nino telah mencapai kondisi moderat (Southern Oscillation Index/SOI -10,3, Indeks NINO 3.4 +1,42). Demikian pula, IOD juga berada dalam kondisi positif (Dipole Mode Index/DMI +1,85).

Meskipun kekeringan tahun ini sebanding dengan yang terjadi pada tahun 2019, Dwikorita memastikan bahwa El Nino saat ini lebih terkendali. Lebih lanjut, dalam beberapa minggu ke depan, hujan diprediksi akan mengguyur mayoritas wilayah yang selama ini sangat terdampak oleh kekeringan, terutama di bagian selatan khatulistiwa, termasuk Pulau Jawa.

Namun, Dwikorita juga menyoroti bahwa berbagai data dari lembaga meteorologi menunjukkan tren peningkatan suhu global. “Suhu telah meningkat hingga hampir 1,2 derajat Celsius, dan peningkatannya semakin tajam sejak tahun 1970,” ujarnya.

Kendali Terkini El Nino: Tantangan Kekeringan yang Dihadapi Indonesia

Berdasarkan Kesepakatan Paris (Paris Agreement), negara-negara diwajibkan untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius. Meskipun batas ini masih jauh dari kenyataan, lembaga iklim Uni Eropa Copernicus mencatat bahwa batas tersebut mungkin lebih dekat dari yang kita kira.

Para ahli memprediksi bahwa batas suhu ini mungkin terlampaui antara tahun 2030 hingga awal tahun 2050. Rekor tertinggi sejauh ini terjadi pada Desember 2021 dengan suhu global mencapai 1,21 derajat Celsius.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.