Example floating
Example floating
Life Style

Bodoh, Bukan Berarti Kehilangan Masa Depan

Avatar
×

Bodoh, Bukan Berarti Kehilangan Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Hurria Alfisana

  • Mahasiswi S1 Keperawatan
    Universitas Muhammadiyah Malang


Bodoh. Sering kali kita dengar dari para orang dewasa dan bahkan anak-anak jika ada salah seorang anak yang tidak bisa membaca ataupun lambat dalam mengerti dalam suatu pelajaran mereka akan mengatakan pada anak itu “anak bodoh”. Tanpa mengerti bagaimana alasan mengapa mereka tidak cepat mengerti dalam suatu pelajran banyak orang yang akan sudah men judge, yang dapat membuat anak menajadi rendah diri.

Pengetahuan yang minim tentang anak psikis dan psikologis anak terkadang membuat orang berpikiran sempit sehingga langsung men-cap anak jelek. Padahal setiap permasalahan anak yang dialami bisa jadi tanda-tanda anak memiliki masalah pada dirinya yang perlu perhatian khusus dari orang tua sehingga dapat diatasi dari dini. Khususnya pada kasus anak yang tidak bisa membaca dan menulis serta susah untuk memahami suatu pelajaran pada umumnya.

Yaitu Disleksia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca tulis yang umumnya terjadi pada anak yang berusia 7 sampai 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam memahami meskipun normal atau di atas ratarata. Penderita disleksia ini tidak terlihat seperti anak yang berkebutuhan langsung dan seperti anak normal biasa hanya otak pada anak disleksia tidak dapat berfungsi dengan normal. Dengan terapi dini yang dilakukan dan bertahap dapat membantu mereka dalam sisi psikologis dan fisik.

Seperti anak dari bangsa Indonesia, Aqil Prabowo (13). Dia adalah pelukis muda yang bernaung di bawah komunitas Do Art. Dan pada tahun 2014 lalu menggelar pameran tunggal di hutan Pinus Sentul, Gunung Pancar, Bogor. Dalam pameran itu orang-orang harus berjalan santai untuk dapat melihat pameran dari bocah yang positif didiagnosis mengami disleksia pada usia 8 tahun itu. Namun, dengan kecakapan dari orangtuanya yang berusaha memberikan terapi, Aqil dengan cemerlang mendapatkan solusi bagaimana ia menyampaikan pesan pada kawan-kawannya.

Terapi yang diberikan bertahap dan dukungan orangtua yang membantu Aqil untuk lebih dapat bagaimana mengekspresikan pikirannya dengan gambar. Yang selanjutnya membuatnya lebih percaya diri dan terbuka pada dunia luar.

Cerita dari Aqil sendiri juga menjadi sebuah novel oleh ibunya sendiri berjudul
“Wonderful Life” bahkan telah dibuat menjadi sebuah film yang diluncurkan pada tahun 2016 lalu. Dari novel dan film diceritakan bagaimana Aqil awalnya sempat mendapat penolakan dari ibunya sendiri yang notabene adalah orang paling terdekat yang harusnya dapat dipercaya oleh Aqil, namun ibunya yang adalah wanita karir dan tumbuh dari keluarga yang berpendidikan seperti malu dengan keaadaan Aqil.

Setelah ibunya mulai membuka diri, dia baru sadar bahwa anaknya, Aqil adalah seniman cemerlang yang bakatnya tersembunyi. Dengan pelukan hangat dari ibunyaa, Aqil dapat menemukan caranya sendiri untuk membuka kembali masa depannya yang hampir tertutup rapat. Semua itu karena ada dukungan orang terdekatnya yang membantunya.

Maka dari itu Ayah dan ibu di rumah, jika anak kalian tidak dapat membaca ataupun menulis dan mungkin jika kalian mengatakan sesuatu namun anak lambat untuk mengerti, ingat! Jangan langsung memandang mereka sebelah mata. Jangan menghina mereka!

Dengan bantuan terapi dan dukukungan para orangtua lah yang dapat membantu anak disleksia. Siapa lagi yang dapat mereka minta tolongi selain orangtua? Siapa yang menjadi tempat keluh kesah mereka jika mereka dikucilkan di sekolah karena kekurangan mereka selain orangtua?.

Jadi para orangtua sayangilah anak anda meskipun mereka memiliki kekurangan. Perhatianlah pada mereka dan bantu mereka jika mereka kesusahan jangan ikut-ikutan memarahi mereka. Pasti anak-anak anda memiliki bakat terpendam yang akan dapat ditemukan dengan bantuan kalian dan perhatian kalian.