Example floating
Example floating
Berita

BMKG Tekankan Pentingnya Peran Generasi Alpha dalam Mitigasi Iklim

×

BMKG Tekankan Pentingnya Peran Generasi Alpha dalam Mitigasi Iklim

Sebarkan artikel ini
BMKG Tekankan Pentingnya Peran Generasi Alpha dalam Mitigasi Iklim
BMKG Tekankan Pentingnya Peran Generasi Alpha dalam Mitigasi Iklim
Example 468x60

MEMO

Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa perubahan iklim saat ini merupakan tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Dwikorita menekankan pentingnya peran aktif generasi muda, terutama generasi Alpha, untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan solusi inovatif. Acara Festival Aksi Iklim yang diselenggarakan baru-baru ini menjadi platform untuk menyuarakan kebutuhan mendesak akan aksi mitigasi dan adaptasi.

Generasi Muda Diharapkan Jadi Penyelamat Bumi dari Krisis Iklim!

Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa perubahan iklim saat ini merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia di seluruh dunia. Dia menjelaskan bahwa perubahan iklim tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga mempengaruhi kehidupan global secara keseluruhan.

Dwikorita berharap bahwa generasi muda, khususnya generasi Alpha yang lahir antara tahun 2010 hingga 2024, dapat berkontribusi aktif dalam mengurangi laju serta dampak dari perubahan iklim. Dia mendorong generasi ini untuk memberikan solusi inovatif guna mengatasi masalah ini.

Dalam penjelasannya, Dwikorita mengacu pada laporan dari berbagai lembaga internasional seperti World Meteorological Organization (WMO), Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), dan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Laporan-laporan tersebut menunjukkan bahwa perubahan iklim akan terus berlanjut dalam beberapa dekade ke depan, sehingga aksi mitigasi sangat mendesak untuk dilakukan.

Pernyataan ini disampaikan pada acara Festival Aksi Iklim dan Workshop Iklim Terapan: Aksi Iklim Kaum Muda untuk Perubahan Iklim Indonesia. Dwikorita menekankan bahwa dampak negatif akibat perubahan iklim memerlukan respons global yang tanggap melalui aksi mitigasi dan adaptasi yang tepat.

“Menurut laporan World Meteorological Organization dalam State of the Global Climate 2023, tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah. Suhu global rata-rata saat ini mencapai 1,45 derajat Celsius di atas periode praindustri, dan periode 2015-2023 merupakan sembilan tahun terpanas yang tercatat,” ungkap Dwikorita dalam siaran pers resmi BMKG yang dikutip pada Rabu (21/8/2024).

Perubahan Iklim: Kenapa Generasi Muda Harus Bertindak Sekarang

Dwikorita menegaskan bahwa perubahan iklim adalah isu yang sangat serius dan tidak bisa diabaikan. Tanpa adanya upaya mitigasi yang serius, dampak perubahan iklim akan semakin parah dan merugikan masyarakat luas.

Dia juga menambahkan bahwa ketersediaan informasi yang akurat dan relevan sangat penting untuk merumuskan kebijakan adaptasi yang efektif. “Adaptasi yang efektif harus bersifat lokal dan bergantung pada informasi yang dapat diandalkan mengenai cuaca, iklim, dan sumber daya air untuk mendukung pembuatan kebijakan adaptasi,” jelasnya.

Dwikorita mengungkapkan bahwa generasi muda, terutama generasi Alpha, memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas suhu global dan mencegah kenaikannya lebih lanjut. Diharapkan mereka dapat menjadi pelopor dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, terutama dalam bidang energi terbarukan.

“Generasi Alpha diharapkan dapat memberikan solusi inovatif dalam mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan. Mereka juga diharapkan dapat aktif dalam pengambilan keputusan yang ramah lingkungan serta membangun jaringan dan kolaborasi dengan berbagai organisasi dan komunitas untuk memperkuat upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” imbuh Dwikorita.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Noer Adi Wardojo, menyampaikan pandangan serupa. “Perubahan iklim kini menjadi ancaman serius bagi kehidupan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang sudah mulai kita rasakan dampaknya. Contohnya, kenaikan permukaan air laut dan penurunan keanekaragaman hayati adalah beberapa isu yang harus kita hadapi bersama,” ujarnya.

Noer Adi menambahkan bahwa generasi muda adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dan diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk menghadapi krisis ini. “Peran generasi muda sangat penting dalam memanfaatkan teknologi hijau untuk melakukan perubahan yang diperlukan dalam era adaptasi perubahan iklim di masa depan,” katanya.

Generasi Muda dan Peran Krusial dalam Mengatasi Perubahan Iklim Menurut BMKG

Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa perubahan iklim adalah ancaman serius yang memerlukan respons global yang kuat. Laporan terbaru dari lembaga internasional menunjukkan bahwa suhu global terus meningkat, dengan tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas dalam sejarah. Tanpa upaya mitigasi yang efektif, dampak perubahan iklim dapat menjadi lebih parah dan merugikan masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.