Example floating
Example floating
Politik

Berani Lawan Mensos Risma, PDIP Cabut Dukungan Politik ke Bupati Alor

×

Berani Lawan Mensos Risma, PDIP Cabut Dukungan Politik ke Bupati Alor

Sebarkan artikel ini
Berani Lawan Mensos Risma, PDIP Cabut Dukungan Politik ke Bupati Alor
Berani Lawan Mensos Risma, PDIP Cabut Dukungan Politik ke Bupati Alor
Example 468x60

Sekadar diketahui, dukungan kepada Amon Djobo, selain oleh PDIP, juga didukung oleh enam partai lainnya. Keenam partai itu ialah Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra. Amon Djobo terpilih pada Pilkada 2018 lalu.

Bupati Bandingkan Mensos Risma dengan Gubernur Khofifah

Diberitakan sebelumnya, umpatan Amon Djobo sempat beredar di media karena menyinggung Risma dan Kementerian Sosial bernuansa politis saat memberikan bantuan. Bahkan, Djobo menyebut Risma “Menteri model apa model begitu”.

Mas Dhito Lanjutkan

Dia juga menyuruh para staf kementerian itu untuk tanya langsung ke Presiden dan Gubernur tentang siapa dirinya. Selain itu, ia menyebut Menteri Risma bodoh dan membandingkan Risma dengan Khofifah Indar Parawansa. Dia juga membandingkan Khofifah lebih baik dari Risma. Di akhir video tersebut, ia bahkan ingin melempar kursi ke staf kementerian saking kesalnya.

Risma Tegaskan Bansos itu Bukan PKH

Sementara itu, Tri Rismaharini mengklarifikasi sekaligus menyebut bahwa bantuan yang diberikan ke Alor bukanlah PKH, melainkan bantuan bencana pasca wilayah tersebut diterima Siklon Tropis Seroja, yang berujung pada banjir bandang.

Risma mengaku, bantuan itu diberikan via DPRD supaya lebih cepat karena setelah mengontak Kepala Dinas dan perangkat lainnya tak bisa karena jaringan terputus. Sementara, bantuan dikirim dari Surabaya supaya lebih cepat terdistribusi.

Bantuan Diberikan Lewat Ketua DPRD

“Menurutnya, percepatan bantuan itu dilakukan karena biaya logistik murah. Dari Surabaya angkutan itu gratis kita tidak bisa masuk ke pulau itu saya hubungi bagaimana kondisi di sana karena hampir seluruh NTT kena,” kata Risma.

“Saya tanya siapa yang bisa saya hubungi saat itu, kemudian adalah ketua DPRD menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk). Saya masih ada WA-nya saya bisa tunjukkan bahwa kami tidak punya kepentingan apapun,” tambahnya.

Kabupaten Alor Paling Parah

Sementara untuk daerah Alor, lanjut Risma, merupakan area paling parah setelah Adonara dan Lembata. “Nah, kemudian Sumba Timur juga parah. Relatif sama empat daerah itu. Nah, kemudian saya masih punya bukti WA bahwa saya tidak punya niat apapun,” katanya.

“Saat itu, kami tidak bisa kontak siapapun di situ. Akhirnya ya sudahlah dibagi tapi tidak ada (kepentingan apapun) sekali lagi itu bukan PKH. Kami mulai bulan Januari tidak ada bantuan sosial dalam bentuk barang, tidak ada. Itu adalah bantuan bencana,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.