Ketika sepeda mini melewati tepi jalan yang tidak ada aspalnya, tentu saja, ban dari sepeda tersebut sulit untuk melaju. Sesekali stangnya oleng ke kanan dan ke kiri. Nah, saat di depannya ada silinder/ wareles ukuran besar, sepeda mini yang dibawanya tergelincir. Tubuhnya juga terjatuh di atas aspal jalan tersebut.
Sementara itu, wareles atau silinder yang biasa dipakai untuk menumbuk jalan aspal tidak bisa berhenti mendadak. Bundaran besi yang berputar berfungsi sebagai ban alat berat tersebut, langsung menindas tubuh korban hingga mengentarkan bocah tersebut ke alam kubur.
Warga sekitar yang sempat melihat pemandangan tersebut mengaku mesim tumbuk itu tidak bisa ngerem, karena memang tidak memiliki rem, sebagaiana motor biasanya. Apalagi, pengendara alat tersebut berada di atas agak belakang sehingga sulit melihat depan ban silinder tersebut.
Dea Syifa meninggal dunia seketika menyusul luka berat di bagian kepala dan tubuhnya. Sementara, Parmanto (40) pengemudi stom walls warga Sukoreno, Sentolo Kulonprogo diamankan ke Mapolres Bantul.
Sebelum peristiwa nahas terjadi, alat berat yang biasa disebut silinder ini rencananya akan dikembalikan ke Dinas Pekerjaan Umum usai digunakan untuk perbaikan jalan Sedayu-Bantul. Namun karena peristiwa ini, stoom walls saat ini diamankan pihak kepolisian. ( nu)