Novia Faradina Alviani
- S1 Keperawatan
Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) atau yang biasa kita sebut dengan orang gila, yaitu orang dengan gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang biasa ditunjukkan dengan perubahan pola perilaku serta mengalami hambatan dalam menjalani fungsi seorang manusia sebagaimana mestinya. Depresi termasuk salah satu gangguan jiwa yang sering kita temui di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Banyak orang yang menganggap depresi adalah suatu hal yang sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, sebenarnya depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekedar perubahan emosi sementara. Ketika mengalami depresi, maka kita akan mengalami sedih yang berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktifitas, kehilangan ketertarikan pada hal yang dulunya menghibur, dan akan sering menyalahkan diri sendiri.
Sudah menjadi stigma yang beredar di masyarakat bahwa psikologi dan psikiater erat kaitannya dengan orang yang mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut juga yang terkadang menjadi beban bagi orang yang mengalami depresi atau gangguan jiwa lainnya, yang membuat mereka tidak ingin terbuka dengan orang lain atau berkonsultasi dengan psikologi, karena mereka takut dianggap sebagai orang yang mengalami gangguan jiwa.
Contohnya saja, Indonesia yang kini terus digemparkan dengan berita tentang seorang dosen ITB yang di temukan wafat di Waduk Cianjur, polisi menduga beliau wafat karena bunuh diri. Namun para masyarakat kini justru memberikan reaksi dan sikap terhadap kasus ini. Ada yang mengatakan bahwa beliau (dosen ITB) ‘Tidak kuat tuh agamanya’ , ‘gak bisa mensyukuri hidup banget’, ‘Dosen, tapi kok akalnya pendek’. Sebelum berkomentar ada hal yang seharusnya dipertanyakan, Sudah kah kalian (para komentator) berfikir? Bahwa beliau mengalami depresi?. Jika seorang mengalami depresi maka akal sehat nya sudah buntu dan membuat mereka tidak dapat befikir dengan baik, salah satu hal yang terfikir hanya bagaimana masalah yang di hadapinya dapat terselesaikan.
Mungkin memang caranya yang salah, tetapi mereka yang mengalami depresi sebenarnya sangatlah membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, mereka butuh dukungan dari orang sekitar, bukan malah di jatuhkan. Mereka yang mengalami depresi, sebenarnya takut tentang omongan orang yang akan menyakitkan perasaannya, belum mulai bercerita sudah dibilang lemah, cengeng atau drama.
Belajar untuk lebih dewasa dari prosesmu, bukan hanya mengenai fisik atau umur tetapi juga perilaku, sikap, cara berfikir, dan banyak hal lainnya. Jangan pernah berhenti berproses, bukan menunggu ada orang baik yang datang pada kita tetapi jadilah orang yang baik itu. Jangan pernah melihat segala sesuatu hanya dari satu sisi saja tetapi belajar dari pengalaman atau dari banyak hal yang akan membuat kita lebih mengerti tentang kehidupan dan selalu mensyukuri nikmat yang telah kita dapatkan.
Berhentilah meremehkan depresi atau gangguan jiwa lainnya, jangan juga pernah mengatakan, ‘ah.. . baru begitu doang sudah down’. Ketahuilah bahwa setiap orang menanggapi setiap masalahnya dengan berbeda-beda. Seorang yang mengalami gangguan jiwa membutuhkan dukungan sebagai salah satu terapi penyembuhan. Jadi, kalau ada temen yang curhat tentang masalahnya coba dengarkan dengan baik, beri saran, dan cobalah sentuh dari sisi spiritualnya. Your action could save a soul
Dan untuk kalian yang merasa seperti itu, cobalah ceritakan masalahmu dengan seseorang yang menurut mu pas untuk diajak bicara , jangan hanya diam saja. Setiap masalah yang semakin lama dipendam dengan sendirinya lah yang dapat menyebabkan gangguan jiwa itu muncul. Selain menceritakan ke teman mu, cobalah untuk lebih dekat lagi kepada Tuhan yang maha kuasa, karena kepada Tuhan lah tempat kembali yang terbaik.
Lalu bagaimana dengan kalian yang sehat-sehat saja dan dapat berfikir dengan baik? Masihkah akan menyia-nyiakan kesehatan jiwa yang masih Tuhan berikan kepada kita semua? Masih banyak lagi orang di luar sana yang mengalami gangguan jiwa, tidak hanya karena depresi mungkin saja gangguan halusinasi, memiliki kecemasan yang besar terhadap suatu hal, atau mereka yang memiliki harga diri rendah sehingga membuat mereka tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat. Jadi, cobalah belajar untuk selalu terbuka dengan orang lain. All the love for you all :-)