“Kami dari Bappeda akan menginventarisasi apa yang dirasakan oleh warga terdampak banjir di Desa Pulo Lor. Akan mencari solusinya dan dimohon warga-warga yang hadir untuk menyampaikan keluhannya, aspirasinya dan mungkin ada solusi yang diinginkan menurut warga terdampak. Keluhan dan solusinya menurut Bapak Ibu yang hadir bias digambarkan di kertas yang sudah disediakan. Partisipasi Bapak Ibu yang hadir sangat diperlukan dalam musyawarah kali ini” tambah Danang Praptoko, S.T, M.T, kabid Pengembangan Prasarana Wilayah dan Tata Ruang Bappeda.
Joko Patah FRMG menjelaskan adanya genangan di saluran drainase setiap musim hujan berlangsung di Jl. Kapten P. Tendean. Yulianto Ketua RW V Dsn. Pulo Wetan juga menambahkan bahwa gorong-gorong di Jl. Kapten P. Tendean terlalu kecil (0,5 m) sehingga tidak bias menampung debit air hujan yang lebat dan adanya pecahan TV yang menyumbat gorong-gorong crossing badan jalan di timur SDIT Roushon Fikr. Adanya beberapa bangunan yang berdiri diatas Kali Jombang Wetan juga menyebabkan saluran menjadi menyempit.
“Drainase yang menuju ke sungai harus dibersihkan, drainase di Lapangan Pulo harusnya diperlebar dan permudah akses untukmembersihkan saluran” tambah Ahmad ketua RT IV RW I Dsn. Pulo Wetan. Julianto Sekretaris Desa Pulo Lor juga menyarankan untuk memperkuat koordinasi lintas pintu air di Gudo serta menyarankan adanya biopori di setiap rumah dan di jalan-jalan paving.