Example floating
Example floating
Home

Bantah Isu Ambisi, Jokowi Fokus Pada Kepentingan Global

Avatar
×

Bantah Isu Ambisi, Jokowi Fokus Pada Kepentingan Global

Sebarkan artikel ini
Bantah Isu Ambisi, Jokowi Fokus Pada Kepentingan Global
Bantah Isu Ambisi, Jokowi Fokus Pada Kepentingan Global
Example 468x60

MEMO

Ketum Solidaritas Merah Putih (Solmet), Silfester Matutina, menyuarakan aspirasi relawan yang lebih memilih Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) daripada memimpin partai politik. Hal ini muncul seiring dengan laporan tentang tawaran kepada Jokowi untuk memimpin partai politik setelah masa jabatannya berakhir. Silfester meyakini bahwa Jokowi akan menolak tawaran tersebut dan lebih condong untuk kembali ke kampung halaman, Solo, setelah selesai memimpin Indonesia.

Alasan Relawan Solmet Pilih Jokowi Jadi Sekjen PBB

Silfester Matutina, Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet), menyatakan bahwa relawan lebih memfavoritkan ide bahwa Presiden Joko Widodo memegang jabatan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) daripada memimpin partai politik.

“Sesungguhnya, kami dari Solmet lebih condong ke arah pengangkatan Pak Jokowi sebagai Sekjen PBB karena kepemimpinannya telah diakui secara internasional dan diyakini akan memberikan manfaat besar bagi Indonesia dalam konteks global. Namun, jika bicara mengenai urusan partai politik, lebih bijaksana untuk memberikan kesempatan kepada generasi muda seperti Mas Gibran, Bang Bobby, atau Mas Kaesang,” ujar Silfester pada hari Senin.

Pernyataan Silfester tersebut terkait dengan laporan bahwa Jokowi telah menerima tawaran untuk memimpin partai politik.

Silfester meyakini bahwa Jokowi akan menolak tawaran dari partai politik yang menginginkannya setelah masa jabatannya berakhir.

“Tentu saja, Presiden Jokowi akan menghargai dan mengapresiasi segala tawaran yang masuk dari berbagai pihak untuk bergabung dengan partai mereka, tetapi saya yakin beliau akan menolaknya,” ujar Silfester.

Silfester juga mengungkapkan bahwa Jokowi sempat berbicara tentang keinginannya untuk kembali ke Solo dan menikmati masa pensiun dengan cucunya. Dia menyebutkan bahwa pembicaraan itu terjadi saat mereka bertemu di Istana beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga  DPRD Kota Blitar Gelar Paripurna Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota

“Pak Jokowi pernah menyampaikan keinginannya untuk kembali ke Solo dan menikmati masa pensiun bersama cucunya setelah selesai memimpin Indonesia. Itulah yang beliau sampaikan langsung kepada saya saat kami berdua berdiskusi di Istana Bogor pada 2 April 2024,” tambah Silfester.

Jokowi Tolak Tawaran Partai, Mengapa?

Selain itu, Silfester juga mengklarifikasi bahwa Jokowi tidak memiliki niat untuk mengambil alih kendali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) atau Partai Golongan Karya (Golkar). Dia menegaskan bahwa isu tersebut hanya disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin merusak citra Jokowi.

“Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menepis opini yang menyebutkan bahwa beliau akan mengambil alih kendali PDIP atau Golkar. Saya yakin bahwa Presiden Jokowi tidak akan terjebak dalam ambisi berlebihan seperti yang dituduhkan oleh pihak-pihak yang iri terhadapnya,” ungkapnya.

Menurut Silfester, jika Jokowi menerima tawaran dari partai politik untuk bergabung, hal itu akan menurunkan martabatnya sebagai seorang negarawan. Oleh karena itu, dia mendorong Jokowi untuk mengambil langkah maju sebagai Sekjen PBB daripada terlibat dalam urusan partai politik.

“Jika Pak Jokowi menerima tawaran dari partai-partai tersebut, maka akan menjadi bukti bahwa isu negatif yang disebarkan oleh beberapa pihak memang benar adanya, dan ini akan merusak citra negarawan yang telah diakui oleh bangsa kita dan dunia internasional,” pungkas Silfester.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Projo) Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa wajar jika Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar bersedia menerima Jokowi jika dia tidak diterima oleh PDIP. Dia juga menilai bahwa Jokowi masih terlalu muda untuk pensiun setelah menjabat sebagai presiden.

“Banyaknya tawaran yang diterima dari berbagai partai politik merupakan bentuk penghargaan terhadap kontribusi Jokowi dalam politik Indonesia,” ujar Budi Arie pada hari Minggu.

Baca Juga  KLH Geram, Sampah Menggunung, Lingkungan Hancur

Budi Arie juga menambahkan bahwa kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun juga sangat disayangi oleh rakyat. Menurutnya, adalah hal yang wajar jika berbagai partai politik tertarik untuk menjadikan Jokowi sebagai bagian dari mereka.

Menguji Isu: Jokowi sebagai Sekjen PBB atau Pemimpin Partai Politik?

Dalam menguji isu mengenai Jokowi sebagai Sekjen PBB atau pemimpin partai politik, dapat disimpulkan bahwa aspirasi relawan, seperti yang disuarakan oleh Silfester Matutina dari Solmet, lebih condong ke arah pengangkatan Jokowi sebagai Sekjen PBB. Meskipun terdapat tawaran dari beberapa partai politik, namun diyakini bahwa Jokowi akan menolaknya, lebih memilih untuk kembali ke Solo dan menikmati masa pensiun bersama keluarga.

Selain itu, klaim bahwa Jokowi akan mengambil alih kendali PDIP atau Golkar dibantah keras oleh pihak terkait. Hal ini menunjukkan bahwa Jokowi lebih memilih untuk tidak terlibat dalam urusan partai politik dan lebih fokus pada peran global sebagai seorang negarawan. Dengan demikian, isu tersebut menunjukkan bahwa Jokowi lebih dianggap sebagai figur yang lebih cocok untuk posisi Sekjen PBB daripada pemimpin partai politik di tingkat nasional.