Terlebih, Prodamas juga terindikasi dimanfaatkan segelintir oknum di tingkatan masyarakat tanpa memperhatikan fungsi dan kemanfaatan seutuhnya bagi warga.
“Bila perlu Prodamas diganti progam yang lebih bagus daripada mubazir,”kritiknya.
Terpisah Imam Muttakin, Kepala Dinas Lungkungan Hidup Kawasan Pemukiman,(DLHKP) Kota Kediri membantah terkait tidak adanya penanganan serius akan bencana banjir.
Pihaknya mengaku telah mengkoordinasikan jajarannya khususnya berkaitan dengan sampah yang bisa menyebabkan buntunya saluran akibat kurang sadarnya warga.
Malah Imam menyebut banjir di Kota Kediri kali ini diakibatkan curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga kantong saluran tidak mampu menampung air dan berakhir meluap di jalan -jalan protokol.
“Hujannya deras dengan curah hujan tinggi yang sebabkan banjir, “ulasnya.
Sementara untuk masalah saluran tersier di jalan protokol ataupun yang ada di sekitar pemukiman warga melalui Prodamas, Imam menyebut Dinas PUPR Kota Kediri yang berwenang.
“Silakan menghubungi Dinas PU mas, “pungkas Imam Muttakin.(Hamzah)