Payasona juga menyatakan bahwa kasus ini karena politik, namun ada bukti bahwa merek minuman yang dijual di Lapas memang berasal dari yayasan tersebut dengan nama pemilik yakni tema payasona.
Payasona juga mengungkapkan bahwa Om Tio pernah diminta menjadi pelatih di Yayasan Zera, namun batal karena Om Tio melakukan pelanggaran berat dan harus masuk ke sel pengasingan.
Jika ditelusuri dari laman Kemenkumham, ziarah foundation ini memang banyak bekerja sama di Lapas, seperti digital payment dengan face recognition Zero Wallet untuk belanja digital di kantin Lapas dan juga pengembangan diri bagi warga binaan.
Kepala Rutan Cipinang, Ali Soekarno, menyatakan bahwa monopoli di hutan tidak benar. Katanya, Yayasan Zera banyak berkontribusi untuk mengembangkan keterampilan warga binaan.
Namun, pihak Yayasan Zera membantah bahwa mereka merupakan retail, seperti yang dikatakan. Kini, terdapat pertanyaan yang mengemuka tentang siapa yang benar dalam kasus ini.
Apabila dilihat dari fakta yang ada, perlu adanya investigasi yang lebih mendalam mengenai dugaan monopoli bisnis di Lapas tersebut.