Greenpeace Indonesia menuntut pembebasan segera untuk 13 aktivis yang ditangkap dalam aksi damai mereka di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, yang menentang pemilu tanpa oligarki. Aktivis-aktivis ini, menurut Greenpeace, hanya ingin menyuarakan pendapat mereka secara damai. Meskipun aksi ini berjalan tanpa kekerasan, polisi berdalih bahwa Greenpeace mengganggu ketertiban umum.
Penangkapan Aktivis Greenpeace di Bundaran Hotel Indonesia
Greenpeace Indonesia menyerukan kepada pihak kepolisian untuk segera membebaskan 13 aktivis yang telah ditangkap ketika mereka melaksanakan aksi damai menentang pemilu tanpa oligarki di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Iqbal Damanik, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, menjelaskan bahwa para aktivis ini hanya ingin mengungkapkan pendapat mereka dengan cara yang damai. Dia menekankan bahwa aksi ini dilakukan tanpa kekerasan.
Pada hari Jumat (6/10), Iqbal mengatakan, “Kami meminta pihak keamanan untuk cukup memeriksa mereka dan segera melepaskan teman-teman kami.”
Iqbal juga berpendapat bahwa penangkapan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Menurutnya, alasan yang digunakan oleh polisi untuk melakukan penangkapan tidak dapat diterima. Polisi menyatakan bahwa Greenpeace mengganggu ketertiban umum, sementara Iqbal menegaskan bahwa aksi tersebut berlangsung secara damai dan tidak mengganggu lalu lintas di sekitar kawasan HI.
Dia menambahkan, “Kita tahu bahwa jam puncak keramaian di HI berada di atas jam tujuh. Kami membubarkan diri sebelum jam tujuh. Tidak ada pembakaran ban, hanya aksi damai.”
Iqbal juga menegaskan bahwa monster oligarki yang mereka bawa dalam aksi damai tersebut tidak akan merusak kolam di Bundaran HI. “Monster yang kami tenggelamkan juga bisa diangkat oleh 2-3 orang dengan mudah. Tidak ada pembakaran ban atau orasi di sana,” ujarnya.
Polisi Dalih ‘Ganggu Ketertiban Umum,’ Greenpeace: Aksi Damai Tanpa Kekerasan
Iqbal mengungkapkan rasa kecewanya terhadap polisi yang tidak menghargai kebebasan berpendapat warga sipil. Bahkan, saat aksi dimulai pada pukul 05.00 WIB, spanduk yang mengkritik isu lingkungan dan hak asasi manusia yang dibawa oleh Greenpeace juga disita.