Example floating
Example floating
HukumKriminal

Ini Alasan Aktivis Greenpeace Ditangkap Saat Aksi Damai! Terbongkar!

×

Ini Alasan Aktivis Greenpeace Ditangkap Saat Aksi Damai! Terbongkar!

Sebarkan artikel ini
Ini Alasan Aktivis Greenpeace Ditangkap Saat Aksi Damai! Terbongkar!
Ini Alasan Aktivis Greenpeace Ditangkap Saat Aksi Damai! Terbongkar!
Example 468x60

MEMO

Greenpeace Indonesia menuntut pembebasan segera untuk 13 aktivis yang ditangkap dalam aksi damai mereka di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, yang menentang pemilu tanpa oligarki. Aktivis-aktivis ini, menurut Greenpeace, hanya ingin menyuarakan pendapat mereka secara damai. Meskipun aksi ini berjalan tanpa kekerasan, polisi berdalih bahwa Greenpeace mengganggu ketertiban umum.

Penangkapan Aktivis Greenpeace di Bundaran Hotel Indonesia

Greenpeace Indonesia menyerukan kepada pihak kepolisian untuk segera membebaskan 13 aktivis yang telah ditangkap ketika mereka melaksanakan aksi damai menentang pemilu tanpa oligarki di sekitar Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.

Iqbal Damanik, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, menjelaskan bahwa para aktivis ini hanya ingin mengungkapkan pendapat mereka dengan cara yang damai. Dia menekankan bahwa aksi ini dilakukan tanpa kekerasan.

Pada hari Jumat (6/10), Iqbal mengatakan, “Kami meminta pihak keamanan untuk cukup memeriksa mereka dan segera melepaskan teman-teman kami.”

Iqbal juga berpendapat bahwa penangkapan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi. Menurutnya, alasan yang digunakan oleh polisi untuk melakukan penangkapan tidak dapat diterima. Polisi menyatakan bahwa Greenpeace mengganggu ketertiban umum, sementara Iqbal menegaskan bahwa aksi tersebut berlangsung secara damai dan tidak mengganggu lalu lintas di sekitar kawasan HI.

Dia menambahkan, “Kita tahu bahwa jam puncak keramaian di HI berada di atas jam tujuh. Kami membubarkan diri sebelum jam tujuh. Tidak ada pembakaran ban, hanya aksi damai.”

Iqbal juga menegaskan bahwa monster oligarki yang mereka bawa dalam aksi damai tersebut tidak akan merusak kolam di Bundaran HI. “Monster yang kami tenggelamkan juga bisa diangkat oleh 2-3 orang dengan mudah. Tidak ada pembakaran ban atau orasi di sana,” ujarnya.

Polisi Dalih ‘Ganggu Ketertiban Umum,’ Greenpeace: Aksi Damai Tanpa Kekerasan

Iqbal mengungkapkan rasa kecewanya terhadap polisi yang tidak menghargai kebebasan berpendapat warga sipil. Bahkan, saat aksi dimulai pada pukul 05.00 WIB, spanduk yang mengkritik isu lingkungan dan hak asasi manusia yang dibawa oleh Greenpeace juga disita.

“Kami berharap tidak ada proses penangkapan karena teman-teman ini merupakan bagian dari para pembela lingkungan dan mereka menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan hidup, jadi mereka memiliki hak untuk berpartisipasi dan kami akan memperjuangkannya,” jelasnya.

Sebelumnya, aksi Greenpeace yang bertujuan menolak pemilu tanpa oligarki di Bundaran Hotel Indonesia (HI) dibubarkan oleh pihak kepolisian pada hari Jumat ini (6/10). Aksi ini dimulai pada pukul 5.00 WIB, dan Greenpeace membawa sebuah monster oligarki raksasa berbentuk gurita dengan manekin bertopeng yang mewakili tiga calon presiden yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Ketiga manekin tersebut diikat oleh kaki gurita monster oligarki.

Pembubaran aksi tersebut dimulai pada pukul 06.25 WIB ketika polisi meminta Greenpeace untuk mengangkat monster oligarki dari kolam Bundaran HI. Namun, tidak lama setelah monster oligarki tersebut diangkat dari kolam, polisi memerintahkan aktivis yang telah menyelam ke dalam mobil untuk dibawa ke Polsek Menteng.

Sebagai informasi, Greenpeace pertama kali menghadirkan gurita “Monster Oligarki” dalam aksi damai tanpa kekerasan pada tanggal 5 Oktober 2021, sebagai simbol penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang telah disahkan.

Greenpeace Indonesia Desak Pembebasan Aktivis: Aksi Damai Tanpa Oligarki di Bundaran Hotel Indonesia

Meskipun berharap aksi mereka akan berjalan lancar, polisi membubarkan aksi Greenpeace pada pukul 06.25 WIB, meminta mereka untuk mengangkat monster oligarki dari kolam Bundaran HI. Namun, tindakan lebih lanjut diambil ketika polisi memerintahkan aktivis yang telah menyelam ke dalam mobil untuk dibawa ke Polsek Menteng.

Greenpeace, dengan simbol ‘Monster Oligarki,’ terus menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan mempertahankan hak berpendapat warga sipil dalam perjuangan mereka untuk melindungi lingkungan dan hak asasi manusia.

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.