Sebagai upaya dalam mengendalikan harga komoditas pangan serta inflasi daerah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri kembali melakukan monitoring harian harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Setono Betek, Kamis (27/2).
Disampaikan Moh Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri, hasil dari pemantauan tersebut ditemukan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan akibat lonjakan permintaan konsumen, di antaranya: beras premium, minyakita, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih bonggol, cabai merah besar, dan cabai merah keriting.
“Kenaikan ini dipicu karena Bulan Ramadan banyak permintaan, tetapi menurut data tahun lalu juga sama apalagi menjelang Ramadan warga kita ada tradisi megengan, sehingga permintaan relatif tinggi,” jelas Ridwan.
Berikut ini rincian komoditas yang mengalami kenaikan harga: beras premium dari Rp.14.611 menjadi Rp.14.750, minyakita dari Rp.17.569 menjadi Rp.17.611, daging ayam ras dari Rp.34.416 menjadi Rp.34.555, bawang merah dari Rp.35.746 menjadi Rp.36.445, bawang putih bonggol dari Rp.39.873 menjadi Rp.40.222, cabai merah besar dari Rp.53.305 menjadi Rp.55.555, dan cabai merah keriting dari Rp.48.611 menjadi Rp.49.889.
Sedangkan komoditas yang turun harga: gula pasir dari Rp.17.408 menjadi Rp.17.333, minyak goreng curah Rp.18.079 menjadi Rp.17.900, daging sapi murni dari Rp.108.889 menjadi Rp.107.778, telur ayam ras dari Rp.28.892 menjadi Rp.28.744, cabai rawit merah dari Rp.90.555 menjadi Rp.87.778, tepung terigu curah dari Rp.9.569 menjadi Rp.9.555, kentang dari Rp.16.000 menjadi Rp.15.833, dan tomat dari Rp.7.333 menjadi Rp.6.667.
“Menindaklanjuti hal itu kami sudah melakukan upaya intervensi berupa memperkuat koordinasi bersama TPID untuk menyusun jadwal Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar,” terangnya. Ia memprediksi kenaikan tersebut akan berlangsung selama sepekan dan akan berangsur normal pada pekan kedua.
Meski terjadi kenaikan, Pemkot Kediri memastikan jumlah pasokan bahan pangan di Kota Kediri aman, kecuali cabai rawit dan bawang putih. “Memang kurang karena di sentra-sentra penghasil saat ini masih fokus pada tanaman padi yang sebentar lagi memasuki masa panen, selain itu juga cuaca saat ini sangat berpengaruh,” ujarnya. (kd-Kominfo)