Relawan AHOK, dari Komunitas Advokat Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja) akan melaporkan akun SBY di Facebook ke Badan Pengawas Pemilu Jakarta. Akun Facebook SBY dituding melakukan black campaign atau kampenye hitam menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Kai sudah koordinasi dengan Bawaslu,” kata Ketua Kotak Adja, Muannas Alaidid saat melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya. Muannas menganggap informasi pengguna Facebook dengan nama akun SBY tersebut masuk dalam pasal 28 ayat 2 Jo pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eletronik (ITE) dengan ancaman pidana enam tahun penjara.
“Kami mengira ini adalah black campaign oleh paslon (pasangan calon) tertentu untuk menyerang paslon lain dan ini berbahaya,” ujarnya.
Akun Facebook Si Buni Yani (SBY) kerap kali menyudutkan pasangan calon Gubernur DKI Ahok- Djarot. Karena dianggap merugikan calon yang didukungnya, relawan Ahok melaporkan akun tersebut ke kepolisian dan Bawaslu. Akun SBY tersebut oleh sebagian neetizen dianggap akun mantan Presiden SBY. Namun, ternyata nettizen juga kecele, bahwa akun SBY yang dimaksud adalah akun Si Buni Yani.
Tidak jelas juga, apakah laporan relawan Ahok tesebut hanya sekedar sensasi atau sengaja mengalihkan perhatian nettizen yang sedang ramai membicarakan GUbernur Ahok karena melecehkan ayat suci Al Qur’an, khususnya surat AlMaidah 51.
Pasalnya, kandidat Cikeas yang memberangkatkan pasangan Agus Harimurti Yudoyono jarang terlibat ‘perang ‘ di sosmed terkait pasangan calon Gubernur. Calon Agus Harimurti, sengaja tidak terlibat dan saling menyerang karena pasangan calon tersebut ikut menciptakan iklim yang damai di sosial media dan juga di kehidupan tiap hari, khusunya warga DKI. (nu)
