Nganjuk, Memo.co.id
Joragan gabah ( pemborong hasil panen petani, Red ) asal Kuncir Ngetos Nganjuk, bernama Katijan ( 53 ), pikirannya cekak. Hanya karena banyak persoalan, dia mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri pada kereta api di rel KA, dekat perlintasan di desa Jali Kecamatan Sukomoro Nganjuk, Sabtu kemarin.
Akibatnya, tubuh joragan gabah itu hancur berkeping keping. Warga menemukan mayat korban saat mengetahui truknya dibiarkan di pinggir jalan. Sedang suara keras di saat kereta api lewat jalur tersebut, membuat warga sekitar berdatangan. Sebagian warga segera melaporkan ke POlres NGanjuk.
Beberapa warga yang sempat mengetahui Katijan lalulalang di desa itu mengatakan, joragan gabah tersebut diketahui tidak mengalami masalah. Terlihat, seperti kebiasaan hari hari sebelumnya. Sebelum kejadian, dia juga membawa truknya menuju arah Desa Jali Kecamatan Sukomoro Nganjuk.
Namun, saat melintasi jalan dekat rel kereta api, tiba tiba dia menhentikan truknya dan turun dari truk. Katijan langsung lari menuju arah rel kerata api yang akan dilewati kereta. Saat kereta lewat, dia menabrakkan diri hingga tubuhnya terpental masuk kereta hingga tubuhnya berkeping keping.
Sementara itu, berdasar keterangan dari petugas kereta api setempat, korban Katijan melintas dari arah utara menuju selatan hendak masuk ke area sawah. Sementara dari arah barat ke timur melaju kereta api Sancaka. Saat kereta melintas, tiba tiba korban lari dan menabrak kereta api.
Petugas dari POlres NGanjuk dibantu warga mengevakuasi mayat korban di rel kereta api. Sedang warga yang berada di sekitar kejadian menyaksikan evakuasi aksi bunuh diri tersebut. Mayat korban dilarikan ke rumah sakit RSUD NGanjuk, sebelum diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. ( adi )
