MEMO – Pertamina New & Renewable Energy (NRE) mengumumkan bahwa commissioning operation date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II di Sumatera Selatan dijadwalkan berlangsung pada April mendatang. Proyek ini dianggap sebagai tonggak penting dalam perjalanan menuju target 1 gigawatt (GW) kapasitas panas bumi.
“Lumut Balai Unit II adalah salah satu milestone utama dalam pengembangan energi kami menuju 1 GW, sebelum akhirnya mencapai target 3 GW,” ujar John, salah satu perwakilan Pertamina NRE, usai menghadiri Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2025 di Uni Emirat Arab, Rabu.
Dengan beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit II nanti, kapasitas panas bumi yang dihasilkan akan bertambah sebesar 55 megawatt (MW). Saat ini, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) telah mengelola sekitar 672 MW dari berbagai wilayah di Indonesia, angka yang tidak mengalami peningkatan selama lebih dari empat tahun terakhir.
“Padahal, potensi panas bumi di Indonesia sangat besar, mencapai 3 GW. Ini menjadi peluang yang harus terus kami kembangkan,” tambah John.
Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau tenaga bayu (PLTB) yang produksinya bergantung pada cuaca, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) menawarkan keunggulan unik karena tidak terpengaruh oleh intermitensi. Panas bumi tersedia sepanjang waktu, 24 jam sehari, 7 hari seminggu.