MEMO – Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Acta Psychologica Volume 245 edisi Mei 2024 mengungkapkan bahwa kue Natal dengan warna cerah dan meriah lebih menggoda selera makan dibandingkan dengan kue tanpa gula. Hal ini berpotensi meningkatkan konsumsi gula berlebih selama musim liburan, yang pada akhirnya dapat memicu kenaikan berat badan.
Menurut laporan dari The Hindustan Times pada Rabu (25/12), penelitian ini melibatkan 58 partisipan berusia 17 hingga 49 tahun, sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal dan merayakan Natal. Para peserta diminta mengenakan kacamata pelacak gerak mata saat mengamati meja prasmanan yang menampilkan empat jenis kue, baik yang mengandung gula maupun yang bebas gula, dengan atau tanpa tema Natal. Sebagai pembanding, dua barang bukan makanan, seperti hadiah Natal dan hadiah ulang tahun, juga disertakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek-objek yang berkaitan dengan Natal, termasuk kue warna-warni, lebih menarik perhatian dibandingkan barang lain yang tidak memiliki asosiasi dengan perayaan. Para partisipan juga mengungkapkan bahwa mereka lebih menyukai kue yang mengandung gula dibandingkan kue bebas gula. Ketika dihadapkan pada pilihan antara kue jahe berkalori tinggi dan buah clementine berkalori rendah, mayoritas peserta memilih kue tinggi kalori, meskipun mereka menyadari dampaknya pada kesehatan.
Para peneliti mengingatkan bahwa terlalu menekankan nilai gizi pada makanan selama Natal dapat memberikan efek sebaliknya dan justru memicu konsumsi berlebih. Mereka merekomendasikan pendekatan yang lebih seimbang dalam menyajikan makanan Natal untuk membantu mencegah kenaikan berat badan selama liburan.
Studi ini menawarkan wawasan penting yang dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi dalam mendorong masyarakat memilih makanan yang lebih sehat selama musim liburan. Hal ini dapat berdampak positif pada kesehatan masyarakat di masa mendatang.