Pada malam Kamis, 8 Agustus 2024, seorang pemulung berusia 60 tahun bernama PJ mengalami luka serius akibat tertembak peluru nyasar di Jalan Semangka II, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Insiden ini terjadi akibat konflik emosional antara pelaku SM dan pacarnya AM, yang terlibat dalam cinta segitiga. Ketegangan meningkat ketika SM melibatkan senjata api, menyebabkan kecelakaan yang merugikan PJ yang tidak terkait dengan peristiwa tersebut.
Insiden Penembakan di Jakarta Barat: Cemburu Berujung Kekacauan
Pada Kamis malam, 8 Agustus, seorang pemulung bernama PJ (60) mengalami cedera akibat tertembak peluru nyasar saat sedang mengambil botol bekas di Jalan Semangka II, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Menurut Kapolsek Palmerah, Kompol Sugiran, insiden ini terjadi setelah SM, pelaku, melihat pacarnya, AM, sedang bersama pria lain, MK, di sebuah taman.
SM dan temannya, MG, kemudian mendekati AM dan MK. Mereka terlibat dalam percekcokan yang mengarah pada pemukulan yang dilakukan SM terhadap MK dengan tangan kosong. Sugiran menjelaskan, “Pelaku SM kemudian mengeluarkan senjata api dari pinggangnya dengan niat menembak MK. Namun, aksi tersebut dicegah oleh saksi AM yang mencoba melerai.”
Saat pelaku SM menarik senjata api, MK berusaha melarikan diri. Meski begitu, SM terus mengejar MK dengan sepeda motor bersama MG, namun MK tidak tertangkap. “Motor pelaku akhirnya jatuh di dekat jembatan Jalan Semangka 2. Setelah terjatuh, SM berdiri dan menembakkan senjatanya dua kali ke arah jalan,” ujar Sugiran.
Pada saat bersamaan, PJ yang sedang memungut botol bekas di lokasi terkena peluru nyasar di paha kirinya. PJ merasakan nyeri dan panas akibat peluru tersebut, kemudian terjatuh dan banyak mengeluarkan darah. Warga yang mendengar tembakan dan melihat PJ terluka, berkumpul di sekitar lokasi. “Pelaku kemudian menembakkan senjata apinya ke udara untuk menghindari penangkapan dan berhasil melarikan diri,” kata Kanit Reskrim Polsek Palmerah, AKP Ronny.
Ronny mengungkapkan bahwa setelah penembakan, pelaku SM melarikan diri menuju kali Banjir Kanal Barat dekat Rusunawa KS Tubun untuk membuang senjata api. Polisi segera melakukan penyelidikan setelah menerima laporan. Pelaku berhasil ditangkap pada hari Jumat, 9 Agustus, di Palmerah. “Motif dari kejadian ini adalah cinta segitiga. Pelaku merasa cemburu karena pacarnya, AM, sedang bersama MK, yang merupakan mantan pacar AM,” jelas Ronny.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku telah membeli senjata api dari seorang pria bernama W yang sudah meninggal enam bulan lalu. “Kami melakukan pencarian barang bukti senjata api di kali BKB dengan melibatkan tim Gegana PMJ, termasuk Tim Sekoci, Tim Detektor, dan Tim Penyelam. Namun, hingga saat ini, senjata api yang dibuang pelaku belum ditemukan,” tutup Ronny.
Pemulung Tertembak Peluru Nyasar dalam Aksi Cemburu di Jakarta Barat
Pada 8 Agustus 2024, sebuah konflik cinta segitiga menyebabkan kekacauan di Palmerah, Jakarta Barat, yang berujung pada luka serius bagi seorang pemulung. SM, yang cemburu terhadap pacarnya AM yang terlihat bersama pria lain, MK, menyebabkan situasi menjadi kacau dengan menggunakan senjata api. Meskipun tujuan awal SM adalah menembak MK, upaya tersebut dicegah dan berakibat pada peluru nyasar mengenai PJ yang sedang memungut botol bekas di lokasi kejadian.