Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Lautan Dunia Terancam! Krisis Iklim Sebabkan Tiga Ancaman Serius

×

Lautan Dunia Terancam! Krisis Iklim Sebabkan Tiga Ancaman Serius

Sebarkan artikel ini
Lautan Dunia Terancam! Krisis Iklim Sebabkan Tiga Ancaman Serius
Lautan Dunia Terancam! Krisis Iklim Sebabkan Tiga Ancaman Serius
Example 468x60

MEMO

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di AGU Advances mengungkapkan bahwa sekitar 20% permukaan laut dunia sangat rentan terhadap tiga ancaman utama akibat krisis iklim: pemanasan ekstrem, hilangnya oksigen, dan pengasaman laut. Penelitian ini menyoroti dampak dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang semakin memperburuk kondisi lautan dalam beberapa dekade terakhir. Joel Wong dari ETH Zurich menyatakan bahwa kejadian ekstrem ini dapat berlangsung lebih lama dan lebih intens dibandingkan pada tahun 1960-an, mengancam ekosistem laut dan perikanan di seluruh dunia.

Tiga Ancaman Utama: Pemanasan Ekstrem, Hilangnya Oksigen, dan Pengasaman Laut

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di AGU Advances mengungkap bahwa sekitar seperlima permukaan laut dunia kini berada dalam kondisi sangat rentan akibat ancaman dari pembakaran bahan bakar fosil seperti BBM dan batu bara, serta penggundulan hutan. Akibatnya, lautan harus menghadapi tiga ancaman utama: pemanasan ekstrem, hilangnya oksigen, dan pengasaman, yang semakin intens dalam beberapa dekade terakhir.

Tiga Ancaman Utama

  1. Pemanasan Ekstrem: Lautan menyerap sejumlah besar panas dari atmosfer, memaksa ikan dan spesies lain untuk berpindah ke wilayah dengan iklim yang lebih sesuai.
  2. Hilangnya Oksigen: Tambahan CO2 di atmosfer membuat lautan kekurangan oksigen, yang mengancam kehidupan laut.
  3. Pengasaman Laut: Penyerapan CO2 dari emisi bahan bakar fosil menyebabkan air laut menjadi lebih asam, merusak cangkang makhluk laut.

Penelitian yang dipimpin oleh Joel Wong dari ETH Zurich ini menunjukkan bahwa kejadian ekstrem ini dapat berlangsung tiga kali lebih lama dan enam kali lebih intens dibandingkan awal tahun 1960-an. Bahkan, di wilayah tropis dan Pasifik utara, kejadian ekstrem tersebut bisa berlangsung hingga 30 hari.

Dampak Pada Ekosistem

“Dampaknya sudah terlihat dan dirasakan,” kata Joel Wong kepada The Guardian. Para peneliti menyatakan bahwa jika krisis iklim terus berlanjut, kondisi ekstrem ini akan semakin mengganggu ekosistem laut dan perikanan di seluruh dunia. Lautan yang mengalami pemanasan, pengasaman, dan kekurangan oksigen ini akan membuat kehidupan laut semakin sulit untuk bertahan.

Pandangan Para Ahli

Andrea Dutton, seorang ahli geologi dan ilmuwan iklim di Universitas Wisconsin Madison, menyatakan bahwa situasi ini mengingatkan pada peristiwa kepunahan besar sekitar 252 juta tahun lalu, yang dikenal sebagai Great Dying. “Meskipun kondisi saat ini tidak sama, perubahan lingkungan yang kita alami saat ini serupa,” jelas Dutton.

Dutton menekankan bahwa masyarakat perlu lebih peduli terhadap ancaman krisis iklim pada lautan. “Lautan telah melindungi kita dari panas yang kita rasakan di daratan, namun hal ini bukannya tanpa konsekuensi,” pungkasnya.

Penelitian ini menambah kekhawatiran ilmuwan iklim lainnya, terutama dengan suhu laut yang terus meningkat dan mencapai tingkat luar biasa dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat diharapkan lebih sadar akan ancaman yang dihadapi lautan dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut untuk masa depan bumi yang lebih baik.

Meningkatnya Ancaman Krisis Iklim Terhadap Lautan: Urgensi Perlindungan Ekosistem Laut

Penelitian yang dipublikasikan di AGU Advances menunjukkan betapa gentingnya kondisi lautan saat ini akibat krisis iklim. Tiga ancaman utama yang dihadapi lautan, yaitu pemanasan ekstrem, hilangnya oksigen, dan pengasaman, telah mencapai intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perubahan ini terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang terus berlangsung tanpa henti.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.