Penggunaan aplikasi kencan perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebuah cerita yang mengemuka melalui penyampaian Mike Yeagley, seorang kontraktor dan ahli teknologi pemerintah pada tahun 2019, menyoroti risiko dari penggunaan aplikasi kencan seperti Grindr.
Yeagley mengungkap bagaimana data pengguna Grindr rentan dan dapat diakses dengan mudah oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Yeagley memilih untuk meneliti Grindr karena aplikasi ini memiliki jumlah data pengguna yang besar namun keamanannya sangat rentan. Salah satu ancaman yang muncul adalah adanya potensi masalah geopolitik karena Grindr diakuisisi oleh perusahaan China pada tahun 2016.
Grindr menggunakan teknologi GPS pada perangkat seluler untuk menghubungkan pengguna yang berpotensi menjadi pasangan di suatu area, termasuk informasi tentang jarak antar pengguna.
Menurut Yeagley, Grindr merupakan sumber data besar yang bisa dieksploitasi oleh pihak yang tidak jelas. Data-data di dalamnya dapat diakses oleh siapa saja, bahkan oleh mereka yang memiliki pengetahuan teknis yang terbatas.
Mengungkap Cerita Mike Yeagley tentang Risiko Grindr
Wired mencatat bahwa dalam presentasinya, Yeagley dapat mengakses informasi geolokasi pengguna Grindr melalui iklan yang ditampilkan dalam aplikasi tersebut.
Pengiklan dapat melacak lokasi pengguna Grindr secara real-time. Yeagley bahkan dapat menggambarkan bagaimana data-data yang diperolehnya dapat menunjukkan lokasi ponsel pengguna dalam satu gedung pada waktu tertentu.
Yeagley pernah melacak ponsel pengguna Grindr hingga ke dalam gedung pemerintahan, seperti markas besar FBI atau Pentagon. Ini menunjukkan bahwa beberapa pengguna Grindr mungkin sedang melakukan aktivitas di lembaga-lembaga tersebut.
Pelacakan juga dapat melihat pergerakan ponsel setelah keluar dari gedung, termasuk rute perjalanan dan lokasi tempat tinggal pengguna.
Meninjau Risiko Keamanan Aplikasi Kencan: Pelajaran dari Grindr
Dari pemaparan Mike Yeagley, kita dapat menyimpulkan bahwa aplikasi kencan seperti Grindr memiliki risiko keamanan yang signifikan terkait dengan privasi pengguna. Dengan kemampuan untuk mengakses data geolokasi secara real-time, bahkan hingga ke gedung-gedung pemerintahan, Grindr membuka celah bagi penyalahgunaan informasi yang dapat mengancam keamanan pengguna.
Hal ini menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat dalam perlindungan data pribadi pengguna aplikasi kencan. Pengguna juga perlu meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan berbagi informasi pribadi secara online dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi privasi mereka.